Ada rasa kebahagiaan, karena tinggal
menghitung minggu, tepat 3 minggu lagi, praktek magang yang aku jalani
insyaAllah selesai. Ada rasa haru, serasa waktu berlalu cepat. Ada rasa sedih karena harus mengulang kembali sebuah lembaran, awal
semester baru. Mungkin tepatnya ini adalah rasa takut, takut memulai, perasaan
takut yang seringkali menyusup dari segala celah pada diri yang kadang masih
lemah iman. yang jelas, semua menjadi satu.
Ya Rabbi.. ku bertasbih menyebut nama-Mu,
bersujud dalam buliran air mata.. bersyukur, atas nikmatMu yang tak henti Kau
berikan pada diri yang masih jauh dari sempurna, yang kadang lupa akan
kewajiban2 akhirat dan masih seringkali pusing memikirkan dunia, lupa berzikir
kepadaMu, lupa menyebut AsmaMu, padahal diri ini milikMu, dunia ini , bumi ini,
semuanya kepunyaanMu. Lupa bahwa cepat atau lambat, aku akan kembali kepadaMu..
Allah.. terima kasih.. terima kasih atas semua berkah yang Engkau berikan. Atas detak
jantung dan hembusan nafas untuk mengagungkan segala kebesaranMu, atas
penglihatan untuk mentafakuri segala keindahan kuasaMu. Atas pendengaran untuk
merasakan nikmatNya lantunan ayat-ayat suciMu. Atas perasaan cinta, cinta yang
tak akan pernah mati , cinta seorang hamba yang sangat merindukan pemilikNya.
Sahabat..
Hidup di negara tanpa adzan memang lah tidak
mudah. Teringat pesan seseorang dalam penghijrahan
ini : “tetaplah semangat nak, Allah selalu bersamamu, jika kamu baik, ikhlas
dalam berbuat sesuatu yg baik kepada setiap orang, maka kau akan merasakan
upahnya kembali, baik secara langsung ataupun tidak langsung.” Ucapannya teringat
kembali, saat aku mulai magang. Saat
ini, aku di bimbing oleh 2 orang pembimbing yang rasanya seperti keluarga. Seperti
ayah dan kakak. Ku coba ikhlas dalam memulai, meskipun ga jarang rasa jenuh
muncul lagi J
Selama ini, termasuk di tempat magang, Alhamdulillah
aku selalu diberi kebebasan untuk melakukan istirahat kapanpun aku mau. Biarpun
ga jarang banyak kerjaan, waktu untuk shalat selalu ada, memang pasti ada.
Untuk amalan pertama yang akan di pertanggung jawabkan di alam kubur saat kita
kembali padaNya. Di tempat magangku, disediakan juga sebuah
Ruheraum yang bisa di kunci sendiri. Jadi ga ada yang mengganggu. Kadang memang
harus nunggu karna ruangannya dipakai orang, tapi ga akan lama. Ruheraum ini
lebih mirip ruangan ganti baju + UKS. Didalamnya tersedia wastafel yang bisa
digunakan untuk berwudhu.
Perasaan
bersemangat untuk bertemu sang Pencipta hadir seketika , apalagi bisa berduaan
menuju Ridho dan rahmat Nya. Tapi tak dipungkiri sahabat..
Perasaan rindu,
rindu suara adzan, rindu shalat berjama’ah , rindu diingatkan shalat ketika
urusan dunia yg tak henti-henti datang.. rindu suara lantunan ayat-ayat Al-Qu’ran
sebagai pengganti musik2 di radio di lab, rindu akan doa-doa dari sahabat yang
merindukan sahabatNya, rindu akan kebersamaan iman meraih cinta dan kasih
sayangNya..
Rindu..
rindu..rindu.. rindu itu selalu datang.
Hanya doa
yang bisa terucap, semoga langkah kita untuk mengakhiri sebuah awal dengan
ikhlas dimudahkan, semoga tanggung jawab kepada orang-orang yang telah lamaa
kita tinggalkan di tanah air bisa terlaksana, semoga hasil yang kita dapat
tidak mengecewakan, semoga segala kewajiban tidak terlewatkan, semoga zikir,
tilawah, dan ilmu islam tidak di sampingkan.. dan.. semoga waktu yang kita
habiskan tidaklah selalu untuk dunia semata, dan semoga dalam setiap detik kita
tidak pernah lupa bahwa selalu ada pengawasan dari yang punya..
Semoga kita
semua bisa bersatu menuju hingga berkumpul dalam JannahNya.
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan
dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan
dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas." (Q.S Al-Kahfi : 28)
Apa kabar nih ? Cuaca di sini lagi mellow gini, lagi sering
hujan. Mellow? :D
Ngga sih, sebenernya saya lagi seneng banget, bener2 bahagia. Dan perasaan itu memang terus menerus bertambah setiap kali saya bisa
berkomunikasi tatap muka secara langsung dengan keluarga saya, terutama ayah
dan ibu.
Baru saja saya menutup pembicaraan dengan ibu setelah 2 jam skype. Hari ini, 11 Mei di Jerman adalah hari ibu. Sedangkan hari ibu di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Desember. Tapi buat saya, setiap hari adalah hari ibu. Gimana
ngga ? Setiap hari, saya teringat ayah dan ibu, karena mereka lah motivasi saya
berjuang di negara 4 musim ini. Setiap hari, saya semangat karena saya yakin
saya akan pulang membawa hasil dan bisa bertemu kembali dengan mereka, memeluk
mereka, merasakan kasih sayang mereka dari dekat, insyaAllah..
Ah sahabat, entah kenapa, walaupun semangat saya selalu
bertambah setelah mendengar doa-doa yang ibu ucapkan di pembicaraan tadi, saya
selalu tidak dapat menyembunyikan air mata kangen saya setelah mengakhiri
pembicaraan. Sulit rasanya untuk di bendung .. Doa yang ibu lantunkan untuk
saya membuat saya ingin selalu dekat..
Jadi ya, sebenernya bukan cuacanya yang mellow, melainkan hati
saya, sedih, kangen, bahagia, semua jadi satu. Seperti yang sudah pernah saya tulis, saya ingin sekali bisa
berkuliah , menuntut ilmu sambil mencari rejeki dari hasil tangan saya sendiri.
Setelah saya berhenti bekerja di kantin itu, saya tidak langsung mencari
pekerjaan baru. Saat itu saya focus untuk mempersiapkan ujian. Barulah setelah
ujian, saya mulai mencari kegiatan. Liburan di bulan Februari (winter semester)
memang tidak selama liburan summer (summer semester). Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil
kursus bahasa spanyol di kampus supaya bisa menambah credit points mata
pelajaran pilihan di nilai kelulusan nanti. Kursus bahasa spanyol berlangsung
selama 3 minggu mulai pukul 9 pagi sampai 1 siang.
Karena jadwalnya tidak sepadat jadwal kuliah, jadi deh saya
mencari2 kerja lagi. Mulai kirim-kirim e-mail lagi. Dan karena waktu libur yang Cuma
5 minggu ini , jadi saya juga datang ke beberapa agen untuk minta bantuan. Sebenernya
saya udah bilang ya, agen kerja sebenernya ga recommended karena beberapa alasan ,
kecuali alasan yang satu ini : Kepepet :D
Setelah seminggu menunggu jawaban, datanglah satu jawaban
pertama dari sebuah pabrik di Eppelheim. Saat saya melamar kerja, saya memang
daftar ke beberapa2 tempat di kota sekitar juga.
Setelah bos pabrik ini mengirimkan email ke saya kalo ada
lowongan dan mengundang saya untuk interview, saya udah langsung kesenangan dan
langsung meminta alamat tepat pabrik tersebut. Namun rasa senang berubah galau
:D :D karena ternyata setelah saya cek , tempat benar-benar jauh, 1,5 jam dan
harus transit beberapa kali. Dan untuk menuju tempat tersebut hanya ada bis.
Setelah saya meminta saran dari beberapa sahabat dekat, akhirnya
saya memutuskan untuk tidak mengambil tawaran itu. Beberapa kali bos pabrik itu
menelepon , tapi tidak saya angkat. Itulah saya , lari dari kenyataan :D lebih
memilih tidak ada kabar daripada ngasih kabar tapi mengecewakan (bukan untuk
ditiru yaa:D) .
Akhirnya, sabtu pagi ada nomor tak dikenal menelepon saya. Karena
saya takut ada hal penting, jadi segera saya angkat teleponnya. Ternyata eh
ternyata, itu adalah DIA, si bos . Saya sudah ketakutan di marahin karena di
undang interview tapi malah tak ada kabar. Tanpa lama berpikir, sebelum saya
dimarahin, jadi saya langsung jujur aja :D
“Hallo, disini S. Anda minggu lalu melamar kerja di tempat
kami,”
“Hallo pak S, oh iya benar pak. Maaf pak , saya tidak ngasih
kabar. Jujur tempat kerja nya terlalu jauh pak dari tempat saya, jadi saya
tidak bisa , maaf ya pak..” (ini
ngomongnya udah siap juga kalo dimarahin sebenernya :D)
“Oh , iya tdk apa apa.. tapi dengar dulu ya sebentar , saya
telepon bukan untuk meminta kamu bekerja di pabrik itu”
Saya bertanya-tanya. Terus untuk apa ?? untuk apa?? :D
“Jadi begini , saya punya keluarga kecil disini, keluarga
kecil yang bahagia. Saya punya 3 orang anak 2 laki-laki, kelas 5 SD dan si kecil masih TK, satu lagi
perempuan kelas 4 SD, dan kami juga akan kedatangan seorang anak lagi, istri
saya sekarang sedang hamil. Kami lihat foto kamu dengan jilbabmu , Kami senang
kalau kamu bisa kerja di keluarga kami . Kamu bisa matematika, bahasa jerman ,
bahasa inggris kan ? Kami mencari seseorang yang bisa kasih pelajaran tambahan
untuk 2 anak kami. Kalo buat kamu tempat kami terlalu jauh, kamu bisa turun di
Heidelberg station, dari situ istri saya yang jemput sampai ke rumah,”
Disini saya mulai bingung harus jawab apa. Benar-benar
bingung harus komentar apa. Saya benar-benar senang , Karena saya yang
biasannya mencari pekerjaan, sekarang mereka yang mencari saya, dan salah satu
alasannya karena hijab yang saya pakai ?
Akhirnya saya terima tawaran mereka untuk pertama berkenalan
dengan istri dan anak2 nya. Di stasiun
Heidelberg saya pertama kali bertemu dengan istri beliau. Saya dijemput menuju
rumah mereka. Sebenernya beberapa teman saya disini menyarankan untuk
berhati-hati dan cari teman untuk mengantar saya karena takut terjadi apa-apa,
apalagi dengan orang tidak dikenal. Tapi tujuan saya baik, jadi saya yakin
insyaAllah tidak ada apa2. Maka dari itu lah saya nekat berangkat sendiri :D
Ternyata rumah mereka tepat berada di sebelah pabrik milik
mereka sendiri . disana saya bertemu dengan anak perempuan mereka, M dan juga
pak Bos. Ternyata mereka adalah keluarga muslim dari Irak , tinggal sejak 20
tahun lalu di jerman dan punya usaha disini.
Itulah alasan mereka menelepon saya di sabtu itu. Di situ mereka mulai
membicarakan secara detail maksud mereka ingin berkenalan dengan saya.
“Sebenarnya, kami butuh seorang au-pair untuk istri saya.
Tapi karena istri saya ini tidak bisa terlalu percaya menitipkan anak-anak ke
orang lain, kami butuh seseorang yang minimal bisa memberikan pelajaran
tambahan ke 2 anak kami, karena saya seharian bekerja , istri saya pun bekerja
setengah hari di cabang lain..”
Selanjutnya mereka bertanya detail tentang apa yang saya
lakukan disini, dan berapa lama lagi saya disini, dan hal lainnya. Di satu sisi
saya bersyukur , tapi di sisi lain saya tambah bingung, pertama saya orang
asing dan belum punya pengalaman sama sekali dalam mengajar dalam bahasa asing
:D Kedua , saya tidak ingin merepotkan ibu ini untuk menjemput dan mengantar
saya kembali terus menerus.. Akhirnya saya tetap memutuskan menerima tawaran
mereka, minimal untuk selama liburan.
Kemudian mereka menawarkan untuk membuat perjanjian kerja .
Tapi karena saya sudah bilang saya blm pengalaman dalam mengajar , jadi saya
bilang saya mau coba dulu supaya tidak mengecewakan mereka di akhirnya.
Setelah pembicaraan selesai, saya dan ibu I juga M pergi
bersama menjemput anak laki-laki mereka yg kelas 5 SD, A dan yg masih TK , J.
Kami berkenalan di mobil itu, entah kenapa saya ngerasa seperti punya keluarga
yang utuh lagi.:) tepat di hari itu juga, saya mulai hari pertama saya dalam
mengajar/ memberi les tambahan . hal yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya
di sini. Les tambahan pertama untuk Matematika. Ngga pernah nyangka kalo saya bisa melewati pengalaman baru pertama saya ini.
Akhirnya mereka meminta saya rutin memberi les untuk mereka. Setelah selesai
mengajar, saya diundang sang ibu untuk makan malam bersama. J bertambah lengkap lah
rasanya. Udah lama saya ngga ngerasain suasana seperti ini , berkumpul bersama
dengan keluarga baru. Bahkan M dan J sempat memberikan ini untuk saya , hasil
kerajinan tangan mereka sendiri, sejenis gantungan kunci anyaman, bahkan untuk warnanya saya disuruh pilih sendiri .Akhirnya saya pilih pink dan merah putih untuk Indonesia : J
Begitulah kerutinan saya saat liburan kemarin . Seminggu
pertama saya bekerja disana, saya bisa merasakan betapa besar perjuangan
seorang ibu. Saya kagum sama ibu I. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang
benar-benar hebat . Pagi-pagi, ibu I harus menyiapkan sarapan, kemudian mengantarkan 3 anak nya ke sekolahnya masing –masing
menggunakan mobil. Yang buat saya kagum adalah, ibu I saat itu dalam kondisi
hamil besar 7 bulan. Kemudian setelah mengantar anak-anaknya, ibu I harus
bekerja setengah hari di kantor cabang yang lain. Kemudian setelah pulang
kerja, ibu I menjemput saya dan kami bersama menjemput ke 3 anaknya. Setelah
anaknya nya di rumah, ibu I harus membersihkan rumah, mencuci, hingga
menyiapkan makan malam untuk keluarganya. Dan malamnya, ibu I masih mengantar
saya pulang sampai ke stasiun Heidelberg.
Kadang saya berpikir, negara ini benar-benar kejam, membiarkan ibu hamil harus mengurus semua sendirian. Tapi saya salah, negara ini bukan negara kejam , tapi negara mandiri . Saya benar2 respect. Karena ibu I jarang mengeluh dan selalu
berkata : Allah itu adil , semua ini rejeki , insyaAllah akan terus menjadi
berkah untuk keluarga . Sampai-sampai ibu I bilang : buktinya saya bisa bertemu
kamu , yang dikirim untuk keluarga kami. Saya cuma bisa mengusap dada, saya yg
menurut saya jadi tambahan beban untuk diantar jemput, masih disyukuri sama ibu
I..
Tidak terasa , liburan hampir berakhir dan jadwal baru saya
untuk Summer semester ternyata benar2 padat merayap. Kebanyakan jadwal masuk kelas baru siang dan
baru selesai sore jadi sulit untuk saya datang ke tempat ibu I untuk bekerja.
Sedih sekali rasanya sahabat, harus berpisah dengan keluarga baru saya. Terutama
saya udah sayang banget saya A, M, dan J.
Insyaallah , tali silaturahmi kami ngga akan putus sampai disini..
Setelah pengalaman
baru yg saya ceritain di atas, saya mulai berani untuk Nachhilfe geben
(ngasih les privat). Alhamdulillah , saya dapat murid baru dari iklan online
yang saya masukkan. Saya sadar, saya orang asing, jadi dalam kesan pertama , saya
selalu berusaha sebisa mungkin. Dan saya selalu bilang kepada orang tua murid
baru saya : “Kita coba dulu, selanjutnya anak bapak/ibu dan juga bapak/ibu bisa
memutuskan apakah lanjut atau tidak,”. Karena saya tau , mereka menitipkan anak
mereka ke saya dan tanggung jawab itu ngga semudah membalikkan tempe goreng di
wajan :D
Alhamdulillah..
Dari pekerjaan-pekerjaan yang udah saya alami, ngasih les tambahan
ini menurut saya yg paling berkesan sahabat. Karena saya sama sekali ga cape, jadi
ga ganggu pelajaran dan kita juga belajar lagi dari apa yang kita ajarkan. Di sisi lain kita juga menolong orang secara langsung. Trus
juga karena gaji nya dikasih saat itu juga setelah mengajar , itu juga lah yang menambah motivasi pengen cepat selesai kuliah :) rasanya ada
kesenangan tersendiri, merasa bersyukur karena ilmu yang kita punya bisa
berguna buat orang lain. Belum lagi , buat saya pribadi. minimal cita-cita saya
dulu buat menjadi guru ana-anak sudah
tercapai secara tidak langsung :D
Saya benar-benar ga sangka , Allah selalu punya rencana. Dari
kejadian yang saya alami, saya jadi berani untuk kerja ini disela-sela kuliah.
Alhamdulillah , sekarang saya punya 2 murid yang rumah nya dekat kampus. Jadi kalau
ada pelajaran kosong atau setelah pelajaran selesai, saya langsung kesana untuk
ngasih les bahasa jerman dan bahasa inggris. Ada teman saya yang keheranan..
kamu ngasih les bahasa jerman put? Ke orang jerman ? :D ga ada salah nya kan
sahabat, ngga selamanya orang asing tetap menjadi asing.
Buat teman-teman yang sedang berjuang menuntut ilmu seperti
saya, jangan minder menjadi orang asing J
justru kita harusnya bangga dengan hal baru yang kita pelajari. Jujur, tidak
semua orang jerman tau lho apa itu nominativ, akkusativ, dativ, genitiv :D
Dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, modalkan niat dan percaya diri.
Yakin kalo kita bisaJ
tentu aja jangan pernah lupa berdoa sebelumnya supaya semuanya berjalan lancar. Dan yang terpenting, niatkan apa yang kita lakukan karena Allah SWT, untuk ikhlas melakukan kebaikan dijalanNya.
Rasulullah saw bersabda, “ Sesungguhnya sah atau tidaknya
sesuatu amal tergantung pada niat. Dan yang dianggap bagi setiap orang adalah
apa yang diniatkan. Maka barangsiapa berhijrah hanya karena taat kepada Allah
dan Rasul-Nya, maka hijrahnya diterima Allah dan Rasul-Nya”.
Dan juga, jangan lupa juga untuk senantiasa berusaha dan berbaik sangka kepada Nya :)
Dari Abu Hurairah ra. Berkata, bersabda
Rasulullah saw. : Allah berfirman : “Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku,
dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku; jika ia mengingat-Ku dalam jiwanya,
maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku; dan jika ia mengingat-Ku dalam lintasan
pikirannya, niscaya Aku akan mengingat-Nya dalam pikirannya kebaikan darinya
(amal-amalnya); dan jika ia mendekat kepada-ku setapak, maka aku akan
mendekatkannya kepada-Ku sehasta; jika ia mendekat kepada-ku sehasta, maka aku
akan mendekatkannya kepada-ku sedepa; dan jika ia mendatangi-Ku dengan
berjalan, maka Aku akan menghampirinya dengan berlari. (Hadits riwayat Bukhari
dan Muslim).
Yuk sahabat kita lakukan perubahan diri sekecil apapun menuju yang lebih baik dan mari kita sama-sama luruskan niat dan
bulatkan tekad , tanpa lupa , kalo tujuan kita kesini adalah menuntut ilmu dan
sisanya adalah menimba pengalaman J
Tulisan ini mewakili juga rasa sayang dan kangen saya untuk ibu saya. Ana uhibbuki Fillah umi J
Alhamdulillah bisa nabung waktu buat bisa nulis lagi.
Nabung ? Iya nih, karena seharian ini sebenernya sabtu, tapi jadwalnya padat
banget :D ini sih gaya aja sebenernya. Pagi2 siap masak, karena bahan untuk
makanan sudah abis, yang banyak bahan2 yang tersisa dikulkas, yang kalo ga
diabisin bisa bahaya. Karena aku ini type orang yg begini sahabat :
“mampir deh ke supermarket, beli minum” .. ga lama
setelah masuk : “oh iya dirumah minyak udah mau habis” akhirnya ambil ..
“dirumah ga punya susu” ambil.. “tepung ada gaya?” ambil lagi..
Intinya : saya ini pelupa ,sahabat. Pernah minyak goreng
di rumah sampe ada 4 :D ya gara2 ini..
Jadi mulai sekarang mau belajar menghabiskan dulu apa
yang ada supaya ngga mubazir di akhirnya. Hari ini beberapa bahan yang mentah
yang ada dikulkas ada beberapa jamur, ayam , beberapa cabe, telur, paprika,
daun bawang. Setelah bingung mau bikin apa, akhirnya saya putuskan untuk bikin
ini :
Taraaa.. Opor ayam sejadinya :) Yang bikin saya senang
masak hari ini itu karena paket yang dikirim dari ibu baru aja sampe. dan ga
tanggung2, ibu kirim ini juga :
Alhamdulillah ummi, terima kasih banyak. Rasanya akan
jadi terus semangat masak kalo ada ini.. jd serasa masak bareng ibu..
terus karena ada ini juga , dapet (read :beli) dari KL(Kaiserslauthern).
Setelah masak, saya masih sempet2in bikin kue. Kue tak bernama juga , tapi sengaja dikasih warna pink mawar
karena hati saya yang lagi berbunga2 wkwkwk jadi ga jelas gini ya.
Kemudian setelah selesai, saya berangkat ke perpustakaan
untuk kerja kelompok untuk 2 laporan. Laporan pertama bersama Alhamdulillah
hampir selesai. Saya kagum kadang sampai bertanya2 sendiri, kok bisa ya ,
petunjuk laporan lab yg cuma 2 lembar ini, pas tulis report nya jadi
berpuluh-puluh halaman. Masyaallah, di tiap kalimat tersembunyi soal, kadang di
tiap jawaban yg harus kita pikirkan sendiri, tersembunyi jawaban lagi. Ibarat
udang dibalik tahu XD
Dan laporan yang kedua sayang nya belum selesai2 padahal
udah berjam2 ngabisin waktu , ternyata 1 pertanyaan aja belum terjawab
sepenuhnya. Harus menjelaskan kalo kita udah mentok tok .. dan mohon pencerahan ke dosennya hari senin nanti .
Alhamdulillah dari kerja kelompok yang saya lakukan
bersama teman-teman disini, saya bisa belajar banyak, dari mulai system
belajar, gimana saling memotivasi satu sama lain, saling membantu. Tiba-tiba
aja keinget kerja kelompok waktu di SMA, sampe bela2 in baru pulang malem dari
sekolah demi tugas selesai. Inget banget juga dulu sering ke tempat
computer untuk ngenet sampe malem demi tugas.
Banyak yang bilang kuliah di Indonesia seru ya, katanya
bisa bergadang rame2. Jujur aja kalo kerja kelompok disini beda sahabat. Orang2
Jerman menganggap yang namanya istirahat dan tidur itu penting banget. Jam 8
pagi kalo hari biasa atau jam 10 pagi di hari weekend buat mereka kaya subuh.
Jadi hari ini baru mulai jam 1 siang. Selesai Jam setengah 7 sore. Itu juga
belum selesai sebenernya, cuma udah pada k.o :D
Oh iya pernah waktu kerja
kelompok semester kemarin paling lambat jam 11 malem, sampe-sampe saya dianterin
pulang sama temen. Saat itu, tiap 2 jam , kita istirahat. Malam2, bukannya
tambah serius udah mau selesai, malah pesen makananXD kalo saya cuma bisa ikut
system mereka aja, dua lawan satu soalnya XD (Kerja kelompok selalu maksimal
ber 3). Kadang saya pengen banget bisa ngerasain kuliah di Indonesia, pengen
bisa ngerasain berjuang sama teman2 sebangsa. Tapi Allah SWT kirim saya ke
sini, membuat saya mandiri dan mengerti rasanya saling menghargai, bertekad
bulat serta lebih mensyukuri nikmatNya.
Setelah kerja kelompok, saya ketemu sama sahabat saya, dari
Libanon, lahir dan besar di sini. Masyaallah saya terkagum-kagum sama sahabat
saya ini. Kami berkenalan setahun yang lalu. Di kampus, kita cuma beda 1
semester. Dan ini pertama kali kita bertemu, meningkatkan tali silaturahmi.
Setelah pergi belanja beberapa kebutuhan dapur yang sudah benar-benar habis
dirumah, kami makan di restaurant kebab di Paradeplatz,Mannheim. Restaurant
ini selalu aja penuh , selain makanannya halal, pelayanannya ramah dan gpl(ga
pake lama) alias cepet bgt. Dan rasa kebap nya juga beda. Banyak orang bahkan
dari luar Mannheim bela-belain ke Mannheim untuk ke taksim ini. Ayoo sahabat
yang lagi di Mannheim atau mau ke Mannheim silahkan di coba . ini alamatnya ya sekalian promosi Mannheim :
Taksim Kebap, Q 1 20, 68161 Mannheim. Lokasi nya ga jauh
dari halte paradeplatz, tepat di city centre.
Oh iya dalam pembicaraan dengan sahabat saya ini, ada
satu hal yang paling saya kagum dari dia , saat ia bertanya : Putri, kamu kalo
sudah selesai dengan kuliah mau pulang apa mau tetap disini .
Lalu saya jawab : “InsyaAllah ikut ke jalan yg
Allah tunjukkan aja, tp aku maunya pulang . tapi siapa tau kan Allah kirim
jodohnya disini “ :D jawab saya sekenanya. “Kalo kamu, L?”
“aku ga mau tinggal di sini, ga suka sama negara ini,”
Saya bingung sendiri. Dia yang lahir disini, besar
disini, kok malah ga suka..
“Kamu lihat aja putri, system pendidikan disini,
complicated, bikin bingung. Terus system agamanya juga bisa kamu lihat sendiri.
Dulu, aku sendiri ga peduli sama islam. Aku dari dulu islam, tapi belum tentu
shalat. Orang tua ku juga ngga terlalu tegas misalnya mewajibkan menutup aurat
atau apa, ngga sama sekali. Aku diberi kebebasan memilih. Pas aku umur 14,5
tahun, aku mulai cari tau sendiri. Mulai belajar islam yang sebenarnya. Sampai
akhirnya memutuskan untuk menutup aurat dan menjalankan perintah Allah SWT yang
sebenarnya. Kamu bayangin put, apa jadinya aku kalau aku pada saat itu ga nyari
sendiri. Aku ga mau hal itu terjadi sama anak2 ku. Aku mau mereka kelak mendapat
pendidikan agama yang benar sedari kecil..”
Masyaallah, saya merinding mendengarnya , ingin
menitikkan air mata rasanya mendengarnya. L kembali mengingatkan,
kalo dunia ini hanyalah kehidupan sementara . Masih ingat kah
sahabat apa sih tugas kita sebenarnya disini?
Artinya: “Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS
Adz-Dzariyat (51) : 56)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau
dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau
mereka mengetahui. (Q.S. Al-‘Ankabut : 64)
Sahabat, buat yg lagi sibuk saya urusan2
dunianya, mari kita niatkan semuanya dengan ikhlas karena Allah Ta’ala ,
semangat terus untuk tetep istiqomah memulai semua kebaikan yg telah
dijalankan. Jangan lupa , jangan mengeluh dan kata d-massiv juga, jangan menyerah
:D yuk kita tingkatkan juga timbangan kebaikan kita untuk di hari akhir nanti.
Berat sebelah ga apa2, asalkan yang baiknya:)iya ga?
Sebenernya ada tema lain yang saya mau
tulis disini, tapi karena opening nya aja udah sepanjang ini, saya lanjutkan
tidur dulu ya :) Insyaallah
besok pagi saya lanjutkan lagi .. punten pisan nya :)
Selamat pagi dan selamat menunaikan
shalat subuh untuk sahabat di Indonesia, dan selamat malam untuk semua sahabat
disini.
yuk kita langsung mulai cerita part 3 nya :D Kok awalnya ga enak banget ya malah ga ada basa-basi. Setelah di ingat- ingat lagi,
ternyata sebelum pekerjaan jadi penge-pack barang, saya pernah kerja lagi di
Hannover. Satu pekerjaan yang paling saya suka , tapi karena ini pribadi antara
saya dengan yg memberi kerja, jadi saya ga bisa cerita banyak. Tapi intinya happy ending
kok (duh jadi ngelantur gini) hehe.
Jadi , setelah saya berhenti , memutuskan keluar dari
pekerjaan di pabrik itu, saya mulai
menyibukkan diri dengan melamar-lamar lagi. Lagi-lagi laptop yang loading nya
sudah semakin lama ini, senantiasa setia menemani saya mengejar harapan..
Entah sudah berapa banyak lamaran yang saya kirim,
hingga saya lupa saya sudah melamar ke mana, datanglah telepon pertama yang
sayang nya tidak saya angkat karena saya sedang dikelas. Sore hari kira-kira
pukul 3 sore, saya telepon balik nomor itu, dan terdengarlah suara seorang
laki2 dari seberang sana yang ternyata adalah calon bos saya.
“Guten Tag, hier spricht Julita. Sie haben mich heute
morgen angerufen?”
(selamat siang, Julita disini. Anda tadi pagi telepon
saya ?)
“Selamat siang. Ya, bu Julita. Anda beberapa hari yang
lalu melamar di perusahaan kami ?”
“Oh, iya benar. Maaf kalo boleh saya tau perusahaan
apa ya ? dan di bidang apa ?” Tanya saya lagi.
Tulalit tulalit.. Yang tulalit disini bukanlah
komunikasi pada saat itu sahabat, tapi pertanyaan saya. Saya yang melamar tapi
saya yang nanya dibidang apa, jadi apa , dsb :D untungnya si calon bos saya
baik banget. Beliau menjawab pertanyaan saya dan menyatakan maksudnya untuk
mengundang saya interview. Masyaallah, saya yang ga nyangka-nyangka rasanya
seneng banget walaupun baru interview, karena berarti selangkah maju, yeah J
Perusahaan ini ternyata adalah Restaurant atau kantin
perusahaan. Jadi mereka menyediakan berbagai snacks, sarapan dan makan siang
untuk ratusan orang yang bekerja di perusahaan ini. Siang itu, dengan mencoba
percaya diri saya datang ke sana. Tempat nya memang agak jauh dari rumah ,
harus naik tram dan transit menggunakan bis. Karena berada di kawasan industri,
sayang nya cuma bisa pakai bis untuk menuju ke lokasi .
Saat saya masuk kesana,saya langsung disapa oleh
petugas kasir. Beliau segera memanggil si bos dan saya diminta duduk dan
menunggu. Tak lama sang bos datang, tidak hanya membawa kertas-kertas tapi juga
2 gelas minuman. Jarang-jarang ya ada bos seperti ini. Yang ada, biasanya bos
panggil orang untuk dibawakan minuman. Iya kan ? Tapi bos saya ini lain
daripada yg lain J Seperti
yang sudah saya duga dari hasil perbincangan singkat di telepon itu, beliau
memang sangat ramah.. Bahkan rasa nervous saya pun perlahan bisa hilang.
Setelah pak bos mengajukan beberapa pertanyaan tentang
saya , beliau langsung menjelaskan : Jadi , nanti anda bekerja di sini di dapur
bersama teman2 kerja lainnya menyediakan makanan pembuka, main dishes dan
desserts jg. Selain itu juga membantu cuci piring dengan bantuan mesin, dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya yang kita lakukan bersama-sama. Karena kita ini
satu team.
Terakhir beliau bertanya : Jadi bagaimana, anda bisa
kan kira2 bekerja kira-kira 15 jam per minggu ?
Alhamdulillah, kirain bakal diseleksi lagi dengan
pelamar lainnya. Tapi saya langsung diterima, sahabat. Dan beliau memberi
kesempatan kepada saya untuk menentukan waktu nya , selama itu masih di jam buka
restaurant. Saya diberi banyak sekali surat contract kerja yang saya harus saya
bawa pulang untuk diisi dan dikirim kembali lewat pos.
Küchenhelferin atau petugas pembantu di dapur
restaurant itu Alhamdulillah saya dapatkan. Dan yang saya syukuri, contract nya
berlangsung sampe desember tahun selanjutnya yang artinya kalau saya suka
dengan pekerjaannya , saya tidak perlu repot-repot lagi mencari pekerjaan baru.
Untuk bisa menjadi Küchenhelferin ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Saya
belum bisa memulai pekerjaan kalau belum punya Bescheinigung dari
Gesundheitsamt . (Surat pernyataan dari kantor kesehatan). Jadi di surat ini,
kita harus tanda tangan kalau kita di kantor kesehatan itu telah dibimbing dan
tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah bekerja juga dalam pekerjaan
yang berkaitan dengan kesehatan pekerja dan customer. Apa yang saya lakukan
dalam pembimbingan tersebut harus juga dirahasiakan, oleh karena itu surat ini
sangat penting. Ternyata eh ternyata,
bekerja di dapur tidak semudah membalikkan tempe goreng dengan tangan kanan :D
Karena membutuhkan berbagai proses pelengkapan
dokumen, bikin janji di kantor kesehatan, sampai dapat surat nya , dll, saya
harus menunggu cukup lama. Terlebih lagi, akhir tahun sudah hampir datang dan
di bulan desember juga banyak sekali hari libur. Jadi pak bos meminta saya
untuk memulai kerja bulan Januari. Saya yang saat itu bulan Januari sedang
banyak-banyak nya ujian, meminta untuk memulai awal Februari.. Jadi terus
mengundur waktu, ga apa-apa lah , yg penting ga harus duduk lama ngetik2 lg J
Oh iya, sebelum saya mulai bekerja, saya juga harus
melakukan satu hari Probe. Artinya harus percobaan lagi, jadi sebelum contract
nya jadi, kalo ga suka sama pekerjaannya, kita berhak untuk ngga lanjut kalo ga
suka.
Dari semua pekerjaan yang udah saya jalankan, yang
saya paling suka dari pekerjaan ini adalah saya dan pekerja lainnya harus pakai
kostum koki :D seragam maksudnya. Lucunya, saya harus pakai baju koki yang
super kegedean karena mereka ga punya baju ukuran kecil untuk pekerja baru.
Baju dengan ukuran yang sesuai baru akan dikiirim kalau saya sudah menjadi
pegawai tetap. Yah , mau kumaha deui , mau ga mau jadi kaya orang-orangan sawah
XD. Tapi semua perjuangan butuh pengorbanan bukan ?
Hari pertama saya dibimbing sama seorang ibu yang
berasal dari Filiphin , tapi sudah lama tinggal di Jerman dan mempunyai seorang
anak laki-laki. Kesan pertama ramaaah banget. Pertama aku ke dapur, aku
disapanya bukan dengan bahasa Jerman tapi bahasa inggris. Jadi lah kami
melanjutkan dengan bahasa inggris. Ada perasaan tidak enak sebenarnya dengan
pekerja yg lain, tp yg mulai kan si ibu duluan ya.. XD
Jujur, aku suka dengan pekerjaannya, pekerjaan yang
memang selayaknya untuk perempuan. Hal yang aku lakukan hari itu hanya
menyiapkan makanan penutup, salat, pudding, bedanya bukan untuk sekelompok
kecil, melainkan untuk jumlah yang banyak , ratusan org. jadi ibu JO pun
sudah menjelaskan dari awal , kalau
bekerja disini yang paling utama itu hati-hati, apalagi berhubungan dengan
pisau. Dan yang kedua, kecepatan dan ketepatan. Jumlah nya kurang lebih harus
sama rata, kalau satu jenis makanan sudah hampir habis di tempat pembagian,
kita harus cepat sediakan lagi. Buat saya sendiri, intinya seru J
Oh iya sahabat, sebenarnya di setiap perjanjian kerja
di Jerman, ada sebuah surat pernyataan kalau kita tak boleh menceritakan apa
yang sudah dilakukan dalam bekerja, jadi saya ga bisa cerita lebih jauh, yang
pasti kan sudah jelas kalau di dapur restaurant itu dengan seragam koki,
kerjanya ya siapin makanan, bukan ganti lampu yang putus ya XD
Namun yang namanya jalan, pasti ada belok kanan kiri,
tidak selamanya lancar. Ada kalanya ada masalah, atau kesalahpahaman dalam
bekerja. Karena banyak kosa kata baru tentang hal per-dapuran yang baru saya
dengar, tak jarang saya salah. Salah melakukan hal yang disuruh atau salah membawa
alat, misalnya diminta bawa alat pengaduk, saya bawa centong :D Syukurnya, 2
koki utama yg juga banyak bekerja dengan saya super baik, apalagi pak koki R
pernah punya teman koki juga dari Bali, jadi dia benar-benar terbuka kalau
bicara, ngga segan2 ngajarin verb atau noun yang baruJ Ngomong-ngomong , 2 koki
di restaurant ini dua-duanya laki-laki, yg perempuan hanya sebagai assistant
koki aja, atau bekerja di kasir dan pembagian makanan.
Oh iya sahabat, saya sampai lupa, padahal tadi baru
cerita lagi probe(percobaan ya). Ya jadi intinya saya lanjutkan bekerjanya . Permasalahan
bahasa antara saya dan JO yang sering menggunakan bahasa Inggris akhirnya diprotes
halus sama salah satu teman kerja disana. Saat di meja makan , dia mengutarakan
pendapat kalau sebaiknya kita bicara dalam bahasa jerman, karena mereka ingin negara mereka dihargai, apalagi kita bekerja di negara tersebut. Itulah mereka, kalau ada aja
satu hal yang “mengganjal” buat mereka, mereka terbuka dan berani bicara.
Hal terberat pas lagi kerja itu siang nya, karena setelah
ngga banyak lagi customer yg ada, saya bekerja berdua dengan JO mencuci piring,
gelas, dan peralatan lainnya dengan bantuan mesin berjalan. Tapi ngga semudah
itu. Mesin penjalan cuma bisa mencuci aja, tetap kami yg harus menyusun perkakas
yg kotor tersebut dan saya dibagian mengeringkan. Lagi-lagi sebenarnya bukan
susah, tapi belum biasa karena jumlahnya yang banyak, jadi mikirnya cuma satu :
ini kapan abisnya yak :D
Tantangan lainnya saya harus siap2 jelasin kalo saya
selama bekerja disana jadi vegetarian, karena kehalalan makanannya diragukan jadi
harus hati-hati. J
Sudah
lama juga saya bekerja disana, kemudian sempat vakum karena musim ujian.
Setelah ujian, tepatnya saat bulan puasa di musim panas itu, lagi-lagi Allah
kasih saya kenikmatan dengan rezekiNya memberi saya pekerjaan . Godaan yang
langsung terasa karena sepanjang hari berada di dapur , dan menjawab pertanyaan
dari orang-orang kenapa saya tidak makan, tidak menjadi penghalang buat saya.
Niat saya bulat, ada satu hal kecil yg saya cita-citakan dari rezeki atas hasil
keringat dan jerih payah saya sendiri serta berkah dari ya Maha Pemberi Rezeki.
Alhamdulillah,
semakin saya sadar kalau saya tidak mengambil keputusan yang salah dari
berhenti pekerjaan sebelumnya. Kira-kira 1 tahun saya bekerja disana , walaupun
cuma pas liburan aja. Akhir Desember 2013, contract kerja saya disana habis.
Saat itu, saya lagi musim ujian , jadi ga punya waktu banyak untuk mengurus
dokumen lagi. Jadilah saya ikhlaskan tidak melanjutkan dengan harapan mendapat
pengganti yang lebih baik.
Mungkin teman-teman bertanya, apa saya disini cuma bekerja aja. Kenapa saya sekarang bercerita tentang pekerjaan. Entah semenjak
saya kuliah disini, saya selalu ingin punya pekerjaan disamping kuliah. Karena
selalu hadir rasa syukur atas apa yg bisa didapatkan dengan hasil tangan
sendiri. Memang benar, manusia itu tidak pernah puas. Tapi selama itu menuju
arah yang baik , kenapa ngga. Satu yang sepatutnya ngga kita lupakan.
Bersyukur. Jangan sampai tidak sabaran dan menginginkan perubahan secepatnya
tanpa usaha. Semuanya kan butuh proses, usaha , dan doa, begitukan sahabat ?
Yuk
belajar ayat nya sama-sama J
Maka makanlah yang halal lagi
baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat
Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah (An-Nahl:114)
Ada bonus satu lagi :
Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan
menambah(nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (Q.S Ibrahim : 7 )
Jadi
sudah jelas, bagi yang selalu bersyukur atas segala pemberian nikmat Allah,
akan ditambah nikatnya dalam hidup J Orang-orang
yang bersyukur lah yang selalu merasa bahagia karena mereka bahagia. Semoga
kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersyukur, aamiin..
Sahabat,
cerita pengalaman kerja saya masih ada lagi sebenarnya. Tapi untuk bagian ini
diakhiri dulu sampai disini ya, takut malah jadi kaya sinetron kalo harus
bersambung lg, hehe.. Insyaallah pengalaman-pengalaman berikutnya akan saya
tulis lagi. Jangan lupa semangat ya ! J