Selamat malam sahabat,
yuk kita langsung mulai cerita part 3 nya :D Kok awalnya ga enak banget ya malah ga ada basa-basi. Setelah di ingat- ingat lagi,
ternyata sebelum pekerjaan jadi penge-pack barang, saya pernah kerja lagi di
Hannover. Satu pekerjaan yang paling saya suka , tapi karena ini pribadi antara
saya dengan yg memberi kerja, jadi saya ga bisa cerita banyak. Tapi intinya happy ending
kok (duh jadi ngelantur gini) hehe.
Jadi , setelah saya berhenti , memutuskan keluar dari
pekerjaan di pabrik itu, saya mulai
menyibukkan diri dengan melamar-lamar lagi. Lagi-lagi laptop yang loading nya
sudah semakin lama ini, senantiasa setia menemani saya mengejar harapan..
Entah sudah berapa banyak lamaran yang saya kirim,
hingga saya lupa saya sudah melamar ke mana, datanglah telepon pertama yang
sayang nya tidak saya angkat karena saya sedang dikelas. Sore hari kira-kira
pukul 3 sore, saya telepon balik nomor itu, dan terdengarlah suara seorang
laki2 dari seberang sana yang ternyata adalah calon bos saya.
“Guten Tag, hier spricht Julita. Sie haben mich heute
morgen angerufen?”
(selamat siang, Julita disini. Anda tadi pagi telepon
saya ?)
“Selamat siang. Ya, bu Julita. Anda beberapa hari yang
lalu melamar di perusahaan kami ?”
“Oh, iya benar. Maaf kalo boleh saya tau perusahaan
apa ya ? dan di bidang apa ?” Tanya saya lagi.
Tulalit tulalit.. Yang tulalit disini bukanlah
komunikasi pada saat itu sahabat, tapi pertanyaan saya. Saya yang melamar tapi
saya yang nanya dibidang apa, jadi apa , dsb :D untungnya si calon bos saya
baik banget. Beliau menjawab pertanyaan saya dan menyatakan maksudnya untuk
mengundang saya interview. Masyaallah, saya yang ga nyangka-nyangka rasanya
seneng banget walaupun baru interview, karena berarti selangkah maju, yeah J
Perusahaan ini ternyata adalah Restaurant atau kantin
perusahaan. Jadi mereka menyediakan berbagai snacks, sarapan dan makan siang
untuk ratusan orang yang bekerja di perusahaan ini. Siang itu, dengan mencoba
percaya diri saya datang ke sana. Tempat nya memang agak jauh dari rumah ,
harus naik tram dan transit menggunakan bis. Karena berada di kawasan industri,
sayang nya cuma bisa pakai bis untuk menuju ke lokasi .
Saat saya masuk kesana,saya langsung disapa oleh
petugas kasir. Beliau segera memanggil si bos dan saya diminta duduk dan
menunggu. Tak lama sang bos datang, tidak hanya membawa kertas-kertas tapi juga
2 gelas minuman. Jarang-jarang ya ada bos seperti ini. Yang ada, biasanya bos
panggil orang untuk dibawakan minuman. Iya kan ? Tapi bos saya ini lain
daripada yg lain J Seperti
yang sudah saya duga dari hasil perbincangan singkat di telepon itu, beliau
memang sangat ramah.. Bahkan rasa nervous saya pun perlahan bisa hilang.
Setelah pak bos mengajukan beberapa pertanyaan tentang
saya , beliau langsung menjelaskan : Jadi , nanti anda bekerja di sini di dapur
bersama teman2 kerja lainnya menyediakan makanan pembuka, main dishes dan
desserts jg. Selain itu juga membantu cuci piring dengan bantuan mesin, dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya yang kita lakukan bersama-sama. Karena kita ini
satu team.
Terakhir beliau bertanya : Jadi bagaimana, anda bisa
kan kira2 bekerja kira-kira 15 jam per minggu ?
Alhamdulillah, kirain bakal diseleksi lagi dengan
pelamar lainnya. Tapi saya langsung diterima, sahabat. Dan beliau memberi
kesempatan kepada saya untuk menentukan waktu nya , selama itu masih di jam buka
restaurant. Saya diberi banyak sekali surat contract kerja yang saya harus saya
bawa pulang untuk diisi dan dikirim kembali lewat pos.
Küchenhelferin atau petugas pembantu di dapur
restaurant itu Alhamdulillah saya dapatkan. Dan yang saya syukuri, contract nya
berlangsung sampe desember tahun selanjutnya yang artinya kalau saya suka
dengan pekerjaannya , saya tidak perlu repot-repot lagi mencari pekerjaan baru.
Untuk bisa menjadi Küchenhelferin ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Saya
belum bisa memulai pekerjaan kalau belum punya Bescheinigung dari
Gesundheitsamt . (Surat pernyataan dari kantor kesehatan). Jadi di surat ini,
kita harus tanda tangan kalau kita di kantor kesehatan itu telah dibimbing dan
tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah bekerja juga dalam pekerjaan
yang berkaitan dengan kesehatan pekerja dan customer. Apa yang saya lakukan
dalam pembimbingan tersebut harus juga dirahasiakan, oleh karena itu surat ini
sangat penting. Ternyata eh ternyata,
bekerja di dapur tidak semudah membalikkan tempe goreng dengan tangan kanan :D
Karena membutuhkan berbagai proses pelengkapan
dokumen, bikin janji di kantor kesehatan, sampai dapat surat nya , dll, saya
harus menunggu cukup lama. Terlebih lagi, akhir tahun sudah hampir datang dan
di bulan desember juga banyak sekali hari libur. Jadi pak bos meminta saya
untuk memulai kerja bulan Januari. Saya yang saat itu bulan Januari sedang
banyak-banyak nya ujian, meminta untuk memulai awal Februari.. Jadi terus
mengundur waktu, ga apa-apa lah , yg penting ga harus duduk lama ngetik2 lg J
Oh iya, sebelum saya mulai bekerja, saya juga harus
melakukan satu hari Probe. Artinya harus percobaan lagi, jadi sebelum contract
nya jadi, kalo ga suka sama pekerjaannya, kita berhak untuk ngga lanjut kalo ga
suka.
Dari semua pekerjaan yang udah saya jalankan, yang
saya paling suka dari pekerjaan ini adalah saya dan pekerja lainnya harus pakai
kostum koki :D seragam maksudnya. Lucunya, saya harus pakai baju koki yang
super kegedean karena mereka ga punya baju ukuran kecil untuk pekerja baru.
Baju dengan ukuran yang sesuai baru akan dikiirim kalau saya sudah menjadi
pegawai tetap. Yah , mau kumaha deui , mau ga mau jadi kaya orang-orangan sawah
XD. Tapi semua perjuangan butuh pengorbanan bukan ?
Hari pertama saya dibimbing sama seorang ibu yang
berasal dari Filiphin , tapi sudah lama tinggal di Jerman dan mempunyai seorang
anak laki-laki. Kesan pertama ramaaah banget. Pertama aku ke dapur, aku
disapanya bukan dengan bahasa Jerman tapi bahasa inggris. Jadi lah kami
melanjutkan dengan bahasa inggris. Ada perasaan tidak enak sebenarnya dengan
pekerja yg lain, tp yg mulai kan si ibu duluan ya.. XD
Jujur, aku suka dengan pekerjaannya, pekerjaan yang
memang selayaknya untuk perempuan. Hal yang aku lakukan hari itu hanya
menyiapkan makanan penutup, salat, pudding, bedanya bukan untuk sekelompok
kecil, melainkan untuk jumlah yang banyak , ratusan org. jadi ibu JO pun
sudah menjelaskan dari awal , kalau
bekerja disini yang paling utama itu hati-hati, apalagi berhubungan dengan
pisau. Dan yang kedua, kecepatan dan ketepatan. Jumlah nya kurang lebih harus
sama rata, kalau satu jenis makanan sudah hampir habis di tempat pembagian,
kita harus cepat sediakan lagi. Buat saya sendiri, intinya seru J
Oh iya sahabat, sebenarnya di setiap perjanjian kerja
di Jerman, ada sebuah surat pernyataan kalau kita tak boleh menceritakan apa
yang sudah dilakukan dalam bekerja, jadi saya ga bisa cerita lebih jauh, yang
pasti kan sudah jelas kalau di dapur restaurant itu dengan seragam koki,
kerjanya ya siapin makanan, bukan ganti lampu yang putus ya XD
Namun yang namanya jalan, pasti ada belok kanan kiri,
tidak selamanya lancar. Ada kalanya ada masalah, atau kesalahpahaman dalam
bekerja. Karena banyak kosa kata baru tentang hal per-dapuran yang baru saya
dengar, tak jarang saya salah. Salah melakukan hal yang disuruh atau salah membawa
alat, misalnya diminta bawa alat pengaduk, saya bawa centong :D Syukurnya, 2
koki utama yg juga banyak bekerja dengan saya super baik, apalagi pak koki R
pernah punya teman koki juga dari Bali, jadi dia benar-benar terbuka kalau
bicara, ngga segan2 ngajarin verb atau noun yang baruJ Ngomong-ngomong , 2 koki
di restaurant ini dua-duanya laki-laki, yg perempuan hanya sebagai assistant
koki aja, atau bekerja di kasir dan pembagian makanan.
Oh iya sahabat, saya sampai lupa, padahal tadi baru
cerita lagi probe(percobaan ya). Ya jadi intinya saya lanjutkan bekerjanya . Permasalahan
bahasa antara saya dan JO yang sering menggunakan bahasa Inggris akhirnya diprotes
halus sama salah satu teman kerja disana. Saat di meja makan , dia mengutarakan
pendapat kalau sebaiknya kita bicara dalam bahasa jerman, karena mereka ingin negara mereka dihargai, apalagi kita bekerja di negara tersebut. Itulah mereka, kalau ada aja
satu hal yang “mengganjal” buat mereka, mereka terbuka dan berani bicara.
Hal terberat pas lagi kerja itu siang nya, karena setelah
ngga banyak lagi customer yg ada, saya bekerja berdua dengan JO mencuci piring,
gelas, dan peralatan lainnya dengan bantuan mesin berjalan. Tapi ngga semudah
itu. Mesin penjalan cuma bisa mencuci aja, tetap kami yg harus menyusun perkakas
yg kotor tersebut dan saya dibagian mengeringkan. Lagi-lagi sebenarnya bukan
susah, tapi belum biasa karena jumlahnya yang banyak, jadi mikirnya cuma satu :
ini kapan abisnya yak :D
Tantangan lainnya saya harus siap2 jelasin kalo saya
selama bekerja disana jadi vegetarian, karena kehalalan makanannya diragukan jadi
harus hati-hati. J
Sudah
lama juga saya bekerja disana, kemudian sempat vakum karena musim ujian.
Setelah ujian, tepatnya saat bulan puasa di musim panas itu, lagi-lagi Allah
kasih saya kenikmatan dengan rezekiNya memberi saya pekerjaan . Godaan yang
langsung terasa karena sepanjang hari berada di dapur , dan menjawab pertanyaan
dari orang-orang kenapa saya tidak makan, tidak menjadi penghalang buat saya.
Niat saya bulat, ada satu hal kecil yg saya cita-citakan dari rezeki atas hasil
keringat dan jerih payah saya sendiri serta berkah dari ya Maha Pemberi Rezeki.
Alhamdulillah,
semakin saya sadar kalau saya tidak mengambil keputusan yang salah dari
berhenti pekerjaan sebelumnya. Kira-kira 1 tahun saya bekerja disana , walaupun
cuma pas liburan aja. Akhir Desember 2013, contract kerja saya disana habis.
Saat itu, saya lagi musim ujian , jadi ga punya waktu banyak untuk mengurus
dokumen lagi. Jadilah saya ikhlaskan tidak melanjutkan dengan harapan mendapat
pengganti yang lebih baik.
Mungkin teman-teman bertanya, apa saya disini cuma bekerja aja. Kenapa saya sekarang bercerita tentang pekerjaan. Entah semenjak
saya kuliah disini, saya selalu ingin punya pekerjaan disamping kuliah. Karena
selalu hadir rasa syukur atas apa yg bisa didapatkan dengan hasil tangan
sendiri. Memang benar, manusia itu tidak pernah puas. Tapi selama itu menuju
arah yang baik , kenapa ngga. Satu yang sepatutnya ngga kita lupakan.
Bersyukur. Jangan sampai tidak sabaran dan menginginkan perubahan secepatnya
tanpa usaha. Semuanya kan butuh proses, usaha , dan doa, begitukan sahabat ?
Yuk
belajar ayat nya sama-sama J
Maka makanlah yang halal lagi
baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat
Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah (An-Nahl:114)
Ada bonus satu lagi :
Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan
menambah(nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (Q.S Ibrahim : 7 )
Jadi
sudah jelas, bagi yang selalu bersyukur atas segala pemberian nikmat Allah,
akan ditambah nikatnya dalam hidup J Orang-orang
yang bersyukur lah yang selalu merasa bahagia karena mereka bahagia. Semoga
kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersyukur, aamiin..
Sahabat,
cerita pengalaman kerja saya masih ada lagi sebenarnya. Tapi untuk bagian ini
diakhiri dulu sampai disini ya, takut malah jadi kaya sinetron kalo harus
bersambung lg, hehe.. Insyaallah pengalaman-pengalaman berikutnya akan saya
tulis lagi. Jangan lupa semangat ya ! J
Salam
hangat dari Mannheim
Putri
No comments:
Post a Comment