Selamat sore sahabat,
lagi pada ngapain nih ? walaupun libur, masih tetap semangat dong
..
suhu udara disini lagi naik turun terus, kadang dingin, kadang
panas, baru saja kemarin suhu dibawah 10 derajat, sekarang sudah mencapai 20
derajat lg. jadi harus hati-hati supaya ngga salah kostum dan jaga daya tahan
tubuh biar ga sakit :)
saya denger-denger, di Indonesia juga begitu ya ? lagi sering
turun hujan, padahal sekarang bukan musim hujan lg. Alhamdulillah, berarti
doa-doa petani dijabah sama Allah. moga-moga ga sampe banjir lagi ya ..
Takut kelamaan lagi , saya mau lanjut hasil tulisan saya
sebelumnya , tentang apa saja pekerjaan yang pernah saya jalankan sejak saya
ada disini serta manis pahitnya. Buat refresh memory, pekerjaan pertama saya
disini adalah loper koran :) Kurang lebih hanya 2 bulan saya meloper karena
tahun ajaran baru di universitas sudah dimulai dan artinya saya harus pindah.
Pekerjaan ini saya jalankan setelah kurang lebih 4 bulan saya di jerman. My
first part time job .
Setelah pindah ke kota baru saya, dimana saya harus mulai dari
awal lagi untuk beradaptasi, saya mulai mencari lagi pekerjaan baru. Karena
saya tau , tidak mudah mencari perkerjaan di kota yang kita tidak kenal
sebelumnya. Saat itu , saya masih menumpang di salah satu rumah teman saya di
Mannheim. That's me. Rumah masih numpang , kuliah baru dimulai, malah cari
kerja :D ya kan siapa cepat dia dapat .. hehe .
Jadi saya baru bisa
pindah ke asrama mahasiswa awal oktober, sedangkan saat itu masih tanggal 23
September 2012. Maka dari itulah saya harus menumpang selama seminggu.
Alhamdulillah, teman baru saya itu malah membantu member saran untuk website2
untuk melamar kerja. Jazakillahu khair Nissya J
Setiap hari selesai
kuliah, setelah mengurus urusan administrasi , lapor diri , dll, hal yg saya
lakukan adalah duduk di depan laptop, menulis surat lamaran kerja yang saya
harus kirim lewat e-mail ke si calon bos baru. Tidak hanya itu, saya juga
mencoba mendatangi salah satu agentur, sejenis agen pencari kerjaan. Disana saya harus mengisi formulir dan
menjawab beberapa pertanyaan dari mereka. Tapi ini not recommended sebenernya. Karena
setelah saya tahu, kalau melamar lewat agentur , gaji pokok akan dikurangi
untuk membayar jasa agen. Kadang di waktu-waktu tertentu yang mungkin kita
tidak inginkan, kita bisa di telepon oleh agentur itu untuk datang ke si bos.
Misalnya buat kerja Spätschicht (malam sampai pagi). Tapi, kalo udah kepepet,
ya teman2 tidak saya larang untuk mencoba J seperti kasus
saya ini.
Beberapa hari setelah
saya datang ke agen itu, saya mendapat e-mail dari mereka berisi nomor telepon
dan alamat pekerjaan sesuai dengan pilihan dari beberapa kerjaan yang saya
tulis di formulir saat kesana. Sayang nya, gaji yang tertulis untuk pekerjaan
ini tidak banyak. 6 Euro per jam untuk seorang Verpäcker (pengepack/pengemas
barang). Awalnya saya berpikir-pikir untuk tetap berusaha mencari pekerjaan
yang lain , tapi disisi lain saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Jadilah
saya lansung menelepon nomor si bos yang tercantum disana.
Jauh. Itulah komentar
pertama saya. Daerah kerja nya berada di kawasan pabrik sehingga cukup sulit
menemukan lokasi tepatnya bila tidak pernah kesana sebelumnya. Saat masuk ke
sana, saya cukup merasa heran, Karena bukan wajah-wajah orang jerman yang
berada di hadapan saya melainkan seperti orang-orang berkebangsaan arab. Saya
hanya melihat 2 perempuan, dan sisanya laki-laki.
Dan benar saja, tak
lama saya bertemu dengan bosnya yang berasal dari Palestina. Saya salut, mereka
yang juga orang asing seperti saya bisa mendirikan sebuah pabrik di negara ini.
Tidak banyak yang bos itu tanyakan, saya langsung diterima dengan syarat saya
harus melakukan 1 hari percobaan dimana saya belajar apa saya yg akan saya
jalani selama bekerja disana. Jadi setelah percobaan ini, saya boleh memutuskan
apakah saya ingin lanjut atau tidak. Tentu saja dalam 1 hari percobaan ini,
kita belum dibayar karena belum ada kontrak kerja yang ditanda tangani.
Alhamdulillah, mereka
mengabulkan permintaan saya untuk percobaan hanya dalam waktu 5 jam. Karena
bila saya lanjut , saya pun hanya bekerja 2 kali dalam seminggu, senin pagi 5
jam sebelum perkuliahan siang dimulai dan jumat siang setelah kuliah pagi
selesai. Jadi saya tidak harus seharian melakukan percobaan ini. Semasa
percobaan , saya didampingi oleh seorang perempuan yang akan menjadi teman
kerja saya dan teman dekat saya disana. Pekerjaan yang dilakukan tidaklah sulit
bahkan hanya monoton, melipat-lipat kardus kecil dan memasukkan tinta printer
kedalamnya.
Jadi saya putuskan
lanjut sambil mencari pekerjaan lain yang lebih baik .
Alhamdulillah, ibu,
bapak, akhirnya saya dapat kerjaan juga J
Selama beberapa minggu
kerja disana, saya merasa nyaman sekali karena tidak hanya didampingi oleh J,
tapi jg oleh R yang sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Mereka semua
ramah-ramah. Dan satu yang baru pertama saya dengar dan saksikan sendiri : Suara
Adzan dan Shalat berjama’ah bersama di ruang solat. Masyaallah.. jarang sekali
ada pemandangan seperti ini ditengah kami sebagai kaum minoritas.
Kira-kira sudah lebih
dari sebulan saya bekerja disana, hanya ada satu hal yang mengganjal. Si bos
tidak membuatkan saya perjanjian kerja dan artinya sudah sebulan saya punya
Schwarzarbeit (bekerja gelap). Sedangkan disini, semua pekerjaan resmi harus
ada hitam di atas putih. Alasannya selalu karena lupa buat contract kerjanya.
Setelah agak lama saya
tidak menjadikan lagi permasalahan ini karena menurut saya itu bukan masalah
besar selama si bos tetap membayar gaji saya walaupun tanpa contract. Namun kejadian kedua ini
membuat saya sempat sakit hati..
Di satu hari Jum’at,
saya berhalangan untuk bekerja karena saya harus mengerjakan tugas kelompok di
rumah salah kawan saya yang tinggal di luar Mannheim. Siang harinya, saya member
kabar ke bos lewat telepon kalau saya berhalangan hadir untuk hari ini dan baru
bisa datang lagi hari seninnya. Tanpa bicara banyak, bos saya hanya bilang ok
beberapa kali. Tentu saja saya senang karena pak bos memberi izin tanpa banyak
komentar.
Hari Senin, saat saya
datang ke tempat kerja pagi-pagi, pak bos belum datang. Pak R yang menjadi
pembimbing saya juga bertanya dengan lembut:
“Putri, kamu kemana
hari Jum’at? Kok ngga datang seperti biasanya ?”
“Putri ada kerja
kelompok pak di rumah tmn, tp saya sudah telepon pak bos kok”
Pak R
mengangguk-angguk tersenyum dan langsung memberikan pekerjaan seperti biasanya.
Siangnya, sebelum saya berangkat ke kampus, pak bos datang dan menghampiri saya
dan berbicara dengan nada ketus :
“Kamu kemana hari Jum’at?
Kok ga datang ? Kamu tau ga, yang kamu lakukan itu tidak baik. Kasian tuh pak R
jadi kewalahan…”
“Loh kan saya sudah
tlp bapak hari Jum’at dan bapak bilang ok ?”
“Ngga, kamu ga kasih
kabar ……………”
Duh gustiii.. sedih
banget rasanya. Sedih karena saya merasa saya sudah merepotkan pak R yang saya
sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Sedih, karena saya tidak berbohong
tapi kenapa saya harus disalahi.. Sedih juga, karena ini adalah pekerjaaan yg
baru saya dapati. Seketika saya merasa tidak nyaman, apalagi bos menghampiri
saya di depan teman-teman kerja lainnya. Berkali-kali saya hanya bisa meminta maaf
kepada pak R karena sudah merepotkan.
Saat perjalanan ke
kampus, saya berpikir-pikir , rasanya saya harus belajar bahasa jerman dengan benar.
Mungkin saja, apa yang saya katakana di hari jum’at itu tidak jelas sehingga
menjadi salah paham .Saya tidak ingin su’udzan..
Tekad saya sudah
bulat. Hingga pada akhirnya saya dengan perasaan sedih karena harus berpisah
dengan J dan pak R, saya putuskan berhenti..
Tapi saya pada saat itu yakin itu adalah keputusan terbaik. Sempat saya
bertanya-tanya, kenapa ini harus terjadi, padahal baru saja saya mendapat
kerja.
Ya disinilah letak
pahitnya pekerjaan baru saya, tapi percayalah sahabat , Allah sudah mengatur
rejeki kita. Jadi , jangan pernah berprasangka buruk kepadaNya. Apapun yang
Allah sudah rencanakan, pasti itu lebih baik. Jangan takut harus memulai dari awal lagi,
karena Allah SWT pasti sedang memberikan petunjuk asalkan kita senantiasa
bertawakal kepadaNya. Coba renungkan ayat ini :
“Barangsiapa
bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (ath-Thalaq, 65: 2-3)
Sudah
lega kan sekarang ? J Karena
itulah saya percaya karena setelah kejadian yang cukup membuat saya sedih pada
awalnya , ternyata mendatangkan kesenangan yang saya tidak duga-duga.
Sahabat,
rasanya cerita berikutnya lagi-lagi harus bersambung lagi. Ngga apa-apa dong,
artinya ada kesempatan untuk kita bertemu lagi InsyaAllah. Tetap semangat ya
mengakhiri akhir pekan ;)
Salam
hangat dari Mannheim
Putri
No comments:
Post a Comment