Friday 28 November 2014

Rinduuu..

Ada rasa kebahagiaan, karena tinggal menghitung minggu, tepat 3 minggu lagi, praktek magang yang aku jalani insyaAllah selesai. Ada rasa haru, serasa waktu berlalu cepat. Ada rasa sedih karena harus mengulang kembali sebuah lembaran, awal semester baru. Mungkin tepatnya ini adalah rasa takut, takut memulai, perasaan takut yang seringkali menyusup dari segala celah pada diri yang kadang masih lemah iman. yang jelas, semua menjadi satu.

Ya Rabbi.. ku bertasbih menyebut nama-Mu, bersujud dalam buliran air mata.. bersyukur, atas nikmatMu yang tak henti Kau berikan pada diri yang masih jauh dari sempurna, yang kadang lupa akan kewajiban2 akhirat dan masih seringkali pusing memikirkan dunia, lupa berzikir kepadaMu, lupa menyebut AsmaMu, padahal diri ini milikMu, dunia ini , bumi ini, semuanya kepunyaanMu. Lupa bahwa cepat atau lambat, aku akan kembali kepadaMu..

Allah.. terima kasih.. terima kasih atas semua berkah yang Engkau berikan. Atas detak jantung dan hembusan nafas untuk mengagungkan segala kebesaranMu, atas penglihatan untuk mentafakuri segala keindahan kuasaMu. Atas pendengaran untuk merasakan nikmatNya lantunan ayat-ayat suciMu. Atas perasaan cinta, cinta yang tak akan pernah mati , cinta seorang hamba yang sangat merindukan pemilikNya.

Sahabat..
Hidup di negara tanpa adzan memang lah tidak mudah.  Teringat pesan seseorang dalam penghijrahan ini : “tetaplah semangat nak, Allah selalu bersamamu, jika kamu baik, ikhlas dalam berbuat sesuatu yg baik kepada setiap orang, maka kau akan merasakan upahnya kembali, baik secara langsung ataupun tidak langsung.” Ucapannya teringat kembali, saat aku mulai magang.  Saat ini, aku di bimbing oleh 2 orang pembimbing yang rasanya seperti keluarga. Seperti ayah dan kakak. Ku coba ikhlas dalam memulai, meskipun ga jarang rasa jenuh muncul lagi J

Selama ini, termasuk di tempat magang, Alhamdulillah aku selalu diberi kebebasan untuk melakukan istirahat kapanpun aku mau. Biarpun ga jarang banyak kerjaan, waktu untuk shalat selalu ada, memang pasti ada. Untuk amalan pertama yang akan di pertanggung jawabkan di alam kubur saat kita kembali padaNya. Di tempat magangku, disediakan juga sebuah Ruheraum yang bisa di kunci sendiri. Jadi ga ada yang mengganggu. Kadang memang harus nunggu karna ruangannya dipakai orang, tapi ga akan lama. Ruheraum ini lebih mirip ruangan ganti baju + UKS. Didalamnya tersedia wastafel yang bisa digunakan untuk berwudhu.

Perasaan bersemangat untuk bertemu sang Pencipta hadir seketika , apalagi bisa berduaan menuju Ridho dan rahmat Nya. Tapi tak dipungkiri sahabat..

Perasaan rindu, rindu suara adzan, rindu shalat berjama’ah , rindu diingatkan shalat ketika urusan dunia yg tak henti-henti datang.. rindu suara lantunan ayat-ayat Al-Qu’ran sebagai pengganti musik2 di radio di lab, rindu akan doa-doa dari sahabat yang merindukan sahabatNya, rindu akan kebersamaan iman meraih cinta dan kasih sayangNya..


Rindu.. rindu..rindu.. rindu itu selalu datang.

Hanya doa yang bisa terucap, semoga langkah kita untuk mengakhiri sebuah awal dengan ikhlas dimudahkan, semoga tanggung jawab kepada orang-orang yang telah lamaa kita tinggalkan di tanah air bisa terlaksana, semoga hasil yang kita dapat tidak mengecewakan, semoga segala kewajiban tidak terlewatkan, semoga zikir, tilawah, dan ilmu islam tidak di sampingkan.. dan.. semoga waktu yang kita habiskan tidaklah selalu untuk dunia semata, dan semoga dalam setiap detik kita tidak pernah lupa bahwa selalu ada pengawasan dari yang punya..

Semoga kita semua bisa bersatu menuju hingga berkumpul dalam JannahNya.



"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (Q.S Al-Kahfi : 28)



*noted to my self * J



Mannheim, 28.11.2014.

Sunday 11 May 2014

Orang asing tidak selamanya asing :)

Selamat siang sahabat,
Apa kabar nih ? Cuaca di sini lagi mellow gini, lagi sering hujan. Mellow? :D
Ngga sih, sebenernya saya lagi seneng banget, bener2 bahagia. Dan perasaan itu memang terus menerus bertambah setiap kali saya bisa berkomunikasi tatap muka secara langsung dengan keluarga saya, terutama ayah dan ibu.

Baru saja saya menutup pembicaraan dengan ibu setelah 2 jam skype. Hari ini, 11 Mei di Jerman adalah hari ibu. Sedangkan hari ibu di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Desember. Tapi buat saya, setiap hari adalah hari ibu. Gimana ngga ? Setiap hari, saya teringat ayah dan ibu, karena mereka lah motivasi saya berjuang di negara 4 musim ini. Setiap hari, saya semangat karena saya yakin saya akan pulang membawa hasil dan bisa bertemu kembali dengan mereka, memeluk mereka, merasakan kasih sayang mereka dari dekat, insyaAllah..

Ah sahabat, entah kenapa, walaupun semangat saya selalu bertambah setelah mendengar doa-doa yang ibu ucapkan di pembicaraan tadi, saya selalu tidak dapat menyembunyikan air mata kangen saya setelah mengakhiri pembicaraan. Sulit rasanya untuk di bendung .. Doa yang ibu lantunkan untuk saya membuat saya ingin selalu dekat..

Jadi ya, sebenernya bukan cuacanya yang mellow, melainkan hati saya, sedih, kangen, bahagia, semua jadi satu. Seperti yang sudah pernah saya tulis, saya ingin sekali bisa berkuliah , menuntut ilmu sambil mencari rejeki dari hasil tangan saya sendiri. Setelah saya berhenti bekerja di kantin itu, saya tidak langsung mencari pekerjaan baru. Saat itu saya focus untuk mempersiapkan ujian. Barulah setelah ujian, saya mulai mencari kegiatan. Liburan di bulan Februari (winter semester) memang tidak selama liburan summer (summer semester).  Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kursus bahasa spanyol di kampus supaya bisa menambah credit points mata pelajaran pilihan di nilai kelulusan nanti. Kursus bahasa spanyol berlangsung selama 3 minggu mulai pukul 9 pagi sampai 1 siang.

Karena jadwalnya tidak sepadat jadwal kuliah, jadi deh saya mencari2 kerja lagi. Mulai kirim-kirim e-mail lagi. Dan karena waktu libur yang Cuma 5 minggu ini , jadi saya juga datang ke beberapa agen untuk minta bantuan. Sebenernya saya udah bilang ya, agen kerja sebenernya ga recommended karena beberapa alasan , kecuali alasan yang satu ini : Kepepet  :D

Setelah seminggu menunggu jawaban, datanglah satu jawaban pertama dari sebuah pabrik di Eppelheim. Saat saya melamar kerja, saya memang daftar ke beberapa2 tempat di kota sekitar juga.
Setelah bos pabrik ini mengirimkan email ke saya kalo ada lowongan dan mengundang saya untuk interview, saya udah langsung kesenangan dan langsung meminta alamat tepat pabrik tersebut. Namun rasa senang berubah galau :D :D karena ternyata setelah saya cek , tempat benar-benar jauh, 1,5 jam dan harus transit beberapa kali. Dan untuk menuju tempat tersebut hanya ada bis.

Setelah saya meminta saran dari beberapa sahabat dekat, akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengambil tawaran itu. Beberapa kali bos pabrik itu menelepon , tapi tidak saya angkat. Itulah saya , lari dari kenyataan :D lebih memilih tidak ada kabar daripada ngasih kabar tapi mengecewakan (bukan untuk ditiru yaa:D) .

Akhirnya, sabtu pagi ada nomor tak dikenal menelepon saya. Karena saya takut ada hal penting, jadi segera saya angkat teleponnya. Ternyata eh ternyata, itu adalah DIA, si bos . Saya sudah ketakutan di marahin karena di undang interview tapi malah tak ada kabar. Tanpa lama berpikir, sebelum saya dimarahin, jadi saya langsung jujur aja :D

“Hallo, disini S. Anda minggu lalu melamar kerja di tempat kami,”

“Hallo pak S, oh iya benar pak. Maaf pak , saya tidak ngasih kabar. Jujur tempat kerja nya terlalu jauh pak dari tempat saya, jadi saya tidak bisa , maaf ya pak..”  (ini ngomongnya udah siap juga kalo dimarahin sebenernya :D)

“Oh , iya tdk apa apa.. tapi dengar dulu ya sebentar , saya telepon bukan untuk meminta kamu bekerja di pabrik itu”

Saya bertanya-tanya. Terus untuk apa ?? untuk apa?? :D

“Jadi begini , saya punya keluarga kecil disini, keluarga kecil yang bahagia. Saya punya 3 orang anak 2 laki-laki,  kelas 5 SD dan si kecil masih TK, satu lagi perempuan kelas 4 SD, dan kami juga akan kedatangan seorang anak lagi, istri saya sekarang sedang hamil. Kami lihat foto kamu dengan jilbabmu , Kami senang kalau kamu bisa kerja di keluarga kami . Kamu bisa matematika, bahasa jerman , bahasa inggris kan ? Kami mencari seseorang yang bisa kasih pelajaran tambahan untuk 2 anak kami. Kalo buat kamu tempat kami terlalu jauh, kamu bisa turun di Heidelberg station, dari situ istri saya yang jemput sampai ke rumah,”

Disini saya mulai bingung harus jawab apa. Benar-benar bingung harus komentar apa. Saya benar-benar senang , Karena saya yang biasannya mencari pekerjaan, sekarang mereka yang mencari saya, dan salah satu alasannya karena hijab yang saya pakai ?

Akhirnya saya terima tawaran mereka untuk pertama berkenalan dengan istri dan anak2 nya.  Di stasiun Heidelberg saya pertama kali bertemu dengan istri beliau. Saya dijemput menuju rumah mereka. Sebenernya beberapa teman saya disini menyarankan untuk berhati-hati dan cari teman untuk mengantar saya karena takut terjadi apa-apa, apalagi dengan orang tidak dikenal. Tapi tujuan saya baik, jadi saya yakin insyaAllah tidak ada apa2. Maka dari itu lah saya nekat berangkat sendiri :D

Ternyata rumah mereka tepat berada di sebelah pabrik milik mereka sendiri . disana saya bertemu dengan anak perempuan mereka, M dan juga pak Bos. Ternyata mereka adalah keluarga muslim dari Irak , tinggal sejak 20 tahun lalu di jerman dan punya usaha disini.  Itulah alasan mereka menelepon saya di sabtu itu. Di situ mereka mulai membicarakan secara detail maksud mereka ingin berkenalan dengan saya.

“Sebenarnya, kami butuh seorang au-pair untuk istri saya. Tapi karena istri saya ini tidak bisa terlalu percaya menitipkan anak-anak ke orang lain, kami butuh seseorang yang minimal bisa memberikan pelajaran tambahan ke 2 anak kami, karena saya seharian bekerja , istri saya pun bekerja setengah hari di cabang lain..”

Selanjutnya mereka bertanya detail tentang apa yang saya lakukan disini, dan berapa lama lagi saya disini, dan hal lainnya. Di satu sisi saya bersyukur , tapi di sisi lain saya tambah bingung, pertama saya orang asing dan belum punya pengalaman sama sekali dalam mengajar dalam bahasa asing :D Kedua , saya tidak ingin merepotkan ibu ini untuk menjemput dan mengantar saya kembali terus menerus.. Akhirnya saya tetap memutuskan menerima tawaran mereka, minimal untuk selama liburan.

Kemudian mereka menawarkan untuk membuat perjanjian kerja . Tapi karena saya sudah bilang saya blm pengalaman dalam mengajar , jadi saya bilang saya mau coba dulu supaya tidak mengecewakan mereka di akhirnya.

Setelah pembicaraan selesai, saya dan ibu I juga M pergi bersama menjemput anak laki-laki mereka yg kelas 5 SD, A dan yg masih TK , J. Kami berkenalan di mobil itu, entah kenapa saya ngerasa seperti punya keluarga yang utuh lagi.:) tepat di hari itu juga, saya mulai hari pertama saya dalam mengajar/ memberi les tambahan . hal yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya di sini. Les tambahan pertama untuk Matematika. Ngga pernah nyangka kalo saya bisa melewati pengalaman baru pertama saya ini. 

Akhirnya mereka meminta saya rutin memberi les untuk mereka. Setelah selesai mengajar, saya diundang sang ibu untuk makan malam bersama. J bertambah lengkap lah rasanya. Udah lama saya ngga ngerasain suasana seperti ini , berkumpul bersama dengan keluarga baru. Bahkan M dan J sempat memberikan ini untuk saya , hasil kerajinan tangan mereka sendiri, sejenis gantungan kunci anyaman, bahkan untuk warnanya saya disuruh pilih sendiri .Akhirnya saya pilih pink dan merah putih untuk Indonesia  : J




Begitulah kerutinan saya saat liburan kemarin . Seminggu pertama saya bekerja disana, saya bisa merasakan betapa besar perjuangan seorang ibu. Saya kagum sama ibu I. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang benar-benar hebat . Pagi-pagi, ibu I harus menyiapkan sarapan, kemudian  mengantarkan 3 anak nya ke sekolahnya masing –masing menggunakan mobil. Yang buat saya kagum adalah, ibu I saat itu dalam kondisi hamil besar 7 bulan. Kemudian setelah mengantar anak-anaknya, ibu I harus bekerja setengah hari di kantor cabang yang lain. Kemudian setelah pulang kerja, ibu I menjemput saya dan kami bersama menjemput ke 3 anaknya. Setelah anaknya nya di rumah, ibu I harus membersihkan rumah, mencuci, hingga menyiapkan makan malam untuk keluarganya. Dan malamnya, ibu I masih mengantar saya pulang sampai ke stasiun Heidelberg.

Kadang saya berpikir, negara ini benar-benar kejam, membiarkan ibu hamil harus mengurus semua sendirian. Tapi saya salah, negara ini bukan negara kejam , tapi negara mandiri . Saya benar2 respect.  Karena ibu I jarang mengeluh dan selalu berkata : Allah itu adil , semua ini rejeki , insyaAllah akan terus menjadi berkah untuk keluarga . Sampai-sampai ibu I bilang : buktinya saya bisa bertemu kamu , yang dikirim untuk keluarga kami. Saya cuma bisa mengusap dada, saya yg menurut saya jadi tambahan beban untuk diantar jemput, masih disyukuri sama ibu I..

Tidak terasa , liburan hampir berakhir dan jadwal baru saya untuk Summer semester ternyata benar2 padat merayap.  Kebanyakan jadwal masuk kelas baru siang dan baru selesai sore jadi sulit untuk saya datang ke tempat ibu I untuk bekerja. Sedih sekali rasanya sahabat, harus berpisah dengan keluarga baru saya. Terutama saya udah sayang banget saya A, M, dan J.  Insyaallah , tali silaturahmi kami ngga akan putus sampai disini..

Setelah pengalaman  baru yg saya ceritain di atas, saya mulai berani untuk Nachhilfe geben (ngasih les privat). Alhamdulillah , saya dapat murid baru dari iklan online yang saya masukkan. Saya sadar, saya orang asing, jadi dalam kesan pertama , saya selalu berusaha sebisa mungkin. Dan saya selalu bilang kepada orang tua murid baru saya : “Kita coba dulu, selanjutnya anak bapak/ibu dan juga bapak/ibu bisa memutuskan apakah lanjut atau tidak,”. Karena saya tau , mereka menitipkan anak mereka ke saya dan tanggung jawab itu ngga semudah membalikkan tempe goreng di wajan :D

Alhamdulillah..
Dari pekerjaan-pekerjaan yang udah saya alami, ngasih les tambahan ini menurut saya yg paling berkesan sahabat. Karena saya sama sekali ga cape, jadi ga ganggu pelajaran dan kita juga belajar lagi dari apa yang kita ajarkan. Di sisi lain kita juga menolong orang secara langsung. Trus juga karena gaji nya dikasih saat itu juga setelah mengajar , itu juga lah yang menambah motivasi pengen cepat selesai kuliah :) rasanya ada kesenangan tersendiri, merasa bersyukur karena ilmu yang kita punya bisa berguna buat orang lain. Belum lagi , buat saya pribadi. minimal cita-cita saya dulu buat menjadi guru ana-anak  sudah tercapai secara tidak langsung :D

Saya benar-benar ga sangka , Allah selalu punya rencana. Dari kejadian yang saya alami, saya jadi berani untuk kerja ini disela-sela kuliah. Alhamdulillah , sekarang saya punya 2 murid yang rumah nya dekat kampus. Jadi kalau ada pelajaran kosong atau setelah pelajaran selesai, saya langsung kesana untuk ngasih les bahasa jerman dan bahasa inggris. Ada teman saya yang keheranan.. kamu ngasih les bahasa jerman put? Ke orang jerman ? :D ga ada salah nya kan sahabat, ngga selamanya orang asing tetap menjadi asing.

Buat teman-teman yang sedang berjuang menuntut ilmu seperti saya, jangan minder menjadi orang asing J justru kita harusnya bangga dengan hal baru yang kita pelajari. Jujur, tidak semua orang jerman tau lho apa itu nominativ, akkusativ, dativ, genitiv :D Dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, modalkan niat dan percaya diri. Yakin kalo kita bisaJ tentu aja jangan pernah lupa berdoa sebelumnya supaya semuanya berjalan lancar. Dan yang terpenting, niatkan apa yang kita lakukan karena Allah SWT, untuk ikhlas melakukan kebaikan dijalanNya.

Rasulullah saw bersabda, “ Sesungguhnya sah atau tidaknya sesuatu amal tergantung pada niat. Dan yang dianggap bagi setiap orang adalah apa yang diniatkan. Maka barangsiapa berhijrah hanya karena taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya diterima Allah dan Rasul-Nya”.

Dan juga, jangan lupa juga untuk senantiasa berusaha dan berbaik sangka kepada Nya :)

Dari Abu Hurairah ra. Berkata, bersabda Rasulullah saw. : Allah berfirman : “Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku, dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku; jika ia mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku; dan jika ia mengingat-Ku dalam lintasan pikirannya, niscaya Aku akan mengingat-Nya dalam pikirannya kebaikan darinya (amal-amalnya); dan jika ia mendekat kepada-ku setapak, maka aku akan mendekatkannya kepada-Ku sehasta; jika ia mendekat kepada-ku sehasta, maka aku akan mendekatkannya kepada-ku sedepa; dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan menghampirinya dengan berlari. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Yuk sahabat kita lakukan perubahan diri sekecil apapun menuju yang lebih baik dan mari kita sama-sama luruskan niat dan bulatkan tekad , tanpa lupa , kalo tujuan kita kesini adalah menuntut ilmu dan sisanya adalah menimba pengalaman





Tulisan ini mewakili juga rasa sayang dan kangen saya untuk ibu saya. Ana uhibbuki Fillah umi J




Salam hangat dari Mannheim


Putri


Sunday 4 May 2014

Only a Reminder :)




Selamat malam sahabat :)
Alhamdulillah bisa nabung waktu buat bisa nulis lagi. Nabung ? Iya nih, karena seharian ini sebenernya sabtu, tapi jadwalnya padat banget :D ini sih gaya aja sebenernya. Pagi2 siap masak, karena bahan untuk makanan sudah abis, yang banyak bahan2 yang tersisa dikulkas, yang kalo ga diabisin bisa bahaya. Karena aku ini type orang yg begini sahabat :

“mampir deh ke supermarket, beli minum” .. ga lama setelah masuk : “oh iya dirumah minyak udah mau habis” akhirnya ambil .. “dirumah ga punya susu” ambil.. “tepung ada gaya?” ambil lagi..

Intinya : saya ini pelupa ,sahabat. Pernah minyak goreng di rumah sampe ada 4 :D ya gara2 ini..
Jadi mulai sekarang mau belajar menghabiskan dulu apa yang ada supaya ngga mubazir di akhirnya. Hari ini beberapa bahan yang mentah yang ada dikulkas ada beberapa jamur, ayam , beberapa cabe, telur, paprika, daun bawang. Setelah bingung mau bikin apa, akhirnya saya putuskan untuk bikin ini :





Taraaa.. Opor ayam sejadinya :) Yang bikin saya senang masak hari ini itu karena paket yang dikirim dari ibu baru aja sampe. dan ga tanggung2, ibu kirim ini juga :



Alhamdulillah ummi, terima kasih banyak. Rasanya akan jadi terus semangat masak kalo ada ini.. jd serasa masak bareng ibu.. 

terus karena ada ini juga , dapet (read :beli) dari KL(Kaiserslauthern).



Setelah masak, saya masih sempet2in bikin kue. Kue tak bernama juga , tapi sengaja dikasih warna pink mawar karena hati saya yang lagi berbunga2 wkwkwk jadi ga jelas gini ya.


Kemudian setelah selesai, saya berangkat ke perpustakaan untuk kerja kelompok untuk 2 laporan. Laporan pertama bersama Alhamdulillah hampir selesai. Saya kagum kadang sampai bertanya2 sendiri, kok bisa ya , petunjuk laporan lab yg cuma 2 lembar ini, pas tulis report nya jadi berpuluh-puluh halaman. Masyaallah, di tiap kalimat tersembunyi soal, kadang di tiap jawaban yg harus kita pikirkan sendiri, tersembunyi jawaban lagi. Ibarat udang dibalik tahu XD
Dan laporan yang kedua sayang nya belum selesai2 padahal udah berjam2 ngabisin waktu , ternyata 1 pertanyaan aja belum terjawab sepenuhnya. Harus menjelaskan kalo kita udah mentok tok .. dan mohon pencerahan ke dosennya hari senin nanti .

Alhamdulillah dari kerja kelompok yang saya lakukan bersama teman-teman disini, saya bisa belajar banyak, dari mulai system belajar, gimana saling memotivasi satu sama lain, saling membantu. Tiba-tiba aja keinget kerja kelompok waktu di SMA, sampe bela2 in baru pulang malem dari sekolah demi tugas selesai.  Inget banget juga dulu sering ke tempat computer untuk ngenet sampe malem demi tugas.
Banyak yang bilang kuliah di Indonesia seru ya, katanya bisa bergadang rame2. Jujur aja kalo kerja kelompok disini beda sahabat. Orang2 Jerman menganggap yang namanya istirahat dan tidur itu penting banget. Jam 8 pagi kalo hari biasa atau jam 10 pagi di hari weekend buat mereka kaya subuh. Jadi hari ini baru mulai jam 1 siang. Selesai Jam setengah 7 sore. Itu juga belum selesai sebenernya, cuma udah pada k.o :D 

Oh iya pernah waktu kerja kelompok semester kemarin paling lambat jam 11 malem, sampe-sampe saya dianterin pulang sama temen. Saat itu, tiap 2 jam , kita istirahat. Malam2, bukannya tambah serius udah mau selesai, malah pesen makananXD kalo saya cuma bisa ikut system mereka aja, dua lawan satu soalnya XD (Kerja kelompok selalu maksimal ber 3). Kadang saya pengen banget bisa ngerasain kuliah di Indonesia, pengen bisa ngerasain berjuang sama teman2 sebangsa. Tapi Allah SWT kirim saya ke sini, membuat saya mandiri dan mengerti rasanya saling menghargai, bertekad bulat serta lebih mensyukuri nikmatNya.

Setelah kerja kelompok, saya ketemu sama sahabat saya,  dari Libanon, lahir dan besar di sini. Masyaallah saya terkagum-kagum sama  sahabat saya ini. Kami berkenalan setahun yang lalu. Di kampus, kita cuma beda 1 semester. Dan ini pertama kali kita bertemu, meningkatkan tali silaturahmi. Setelah pergi belanja beberapa kebutuhan dapur yang sudah benar-benar habis dirumah, kami makan di restaurant kebab di Paradeplatz,Mannheim.  Restaurant ini selalu aja penuh , selain makanannya halal, pelayanannya ramah dan gpl(ga pake lama) alias cepet bgt. Dan rasa kebap nya juga beda. Banyak orang bahkan dari luar Mannheim bela-belain ke Mannheim untuk ke taksim ini. Ayoo sahabat yang lagi di Mannheim atau mau ke Mannheim silahkan di coba . ini alamatnya ya sekalian promosi Mannheim  :
Taksim Kebap, Q 1 20, 68161 Mannheim. Lokasi nya ga jauh dari halte paradeplatz, tepat di city centre.

Oh iya dalam pembicaraan dengan sahabat saya ini, ada satu hal yang paling saya kagum dari dia , saat ia bertanya : Putri, kamu kalo sudah selesai dengan kuliah mau pulang apa mau tetap disini .
Lalu saya jawab : “InsyaAllah  ikut ke jalan yg Allah tunjukkan aja, tp aku maunya pulang . tapi siapa tau kan Allah kirim jodohnya disini “ :D jawab saya sekenanya. “Kalo kamu, L?”

“aku ga mau tinggal di sini, ga suka sama negara ini,”

Saya bingung sendiri. Dia yang lahir disini, besar disini, kok malah ga suka..

“Kamu lihat aja putri, system pendidikan disini, complicated, bikin bingung. Terus system agamanya juga bisa kamu lihat sendiri. Dulu, aku sendiri ga peduli sama islam. Aku dari dulu islam, tapi belum tentu shalat. Orang tua ku juga ngga terlalu tegas misalnya mewajibkan menutup aurat atau apa, ngga sama sekali. Aku diberi kebebasan memilih. Pas aku umur 14,5 tahun, aku mulai cari tau sendiri. Mulai belajar islam yang sebenarnya. Sampai akhirnya memutuskan untuk menutup aurat dan menjalankan perintah Allah SWT yang sebenarnya. Kamu bayangin put, apa jadinya aku kalau aku pada saat itu ga nyari sendiri. Aku ga mau hal itu terjadi sama anak2 ku. Aku mau mereka kelak mendapat pendidikan agama yang benar sedari kecil..”

Masyaallah, saya merinding mendengarnya , ingin menitikkan air mata rasanya mendengarnya. L  kembali mengingatkan, kalo  dunia ini hanyalah kehidupan sementara . Masih ingat kah sahabat apa sih tugas kita sebenarnya disini?

لِيَعْبُدُونِ  إِلاَّ وَاْلإِنْسَ الْجِنَّ خَلَقْتُ وَمَا

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS Adz-Dzariyat (51) : 56)


Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Q.S. Al-‘Ankabut : 64)

Sahabat, buat yg lagi sibuk saya urusan2 dunianya, mari kita niatkan semuanya dengan ikhlas karena Allah Ta’ala , semangat terus untuk tetep istiqomah memulai semua kebaikan yg telah dijalankan. Jangan lupa , jangan mengeluh dan kata d-massiv juga, jangan menyerah :D yuk kita tingkatkan juga timbangan kebaikan kita untuk di hari akhir nanti. Berat sebelah ga apa2, asalkan yang baiknya :) iya ga?

Sebenernya ada tema lain yang saya mau tulis disini, tapi karena opening nya aja udah sepanjang ini, saya lanjutkan tidur dulu ya :) Insyaallah besok pagi saya lanjutkan lagi .. punten pisan nya :) 
Selamat pagi dan selamat menunaikan shalat subuh untuk sahabat di Indonesia, dan selamat malam untuk semua sahabat disini.




Salam Hangat dari Mannheim


Putri


Monday 28 April 2014

La tahdzan (Part 3)

Selamat malam sahabat,
yuk kita langsung mulai cerita part 3 nya :D Kok awalnya ga enak banget ya malah ga ada basa-basi. Setelah di ingat- ingat lagi, ternyata sebelum pekerjaan jadi penge-pack barang, saya pernah kerja lagi di Hannover. Satu pekerjaan yang paling saya suka , tapi karena ini pribadi antara saya dengan yg memberi kerja, jadi saya ga bisa cerita banyak. Tapi intinya happy ending kok (duh jadi ngelantur gini) hehe.

Jadi , setelah saya berhenti , memutuskan keluar dari pekerjaan di pabrik  itu, saya mulai menyibukkan diri dengan melamar-lamar lagi. Lagi-lagi laptop yang loading nya sudah semakin lama ini, senantiasa setia menemani saya mengejar harapan..
Entah sudah berapa banyak lamaran yang saya kirim, hingga saya lupa saya sudah melamar ke mana, datanglah telepon pertama yang sayang nya tidak saya angkat karena saya sedang dikelas. Sore hari kira-kira pukul 3 sore, saya telepon balik nomor itu, dan terdengarlah suara seorang laki2 dari seberang sana yang ternyata adalah calon bos saya.

“Guten Tag, hier spricht Julita. Sie haben mich heute morgen angerufen?”
(selamat siang, Julita disini. Anda tadi pagi telepon saya ?)

“Selamat siang. Ya, bu Julita. Anda beberapa hari yang lalu melamar di perusahaan kami ?”

“Oh, iya benar. Maaf kalo boleh saya tau perusahaan apa ya ? dan di bidang apa ?” Tanya saya lagi.

Tulalit tulalit.. Yang tulalit disini bukanlah komunikasi pada saat itu sahabat, tapi pertanyaan saya. Saya yang melamar tapi saya yang nanya dibidang apa, jadi apa , dsb :D untungnya si calon bos saya baik banget. Beliau menjawab pertanyaan saya dan menyatakan maksudnya untuk mengundang saya interview. Masyaallah, saya yang ga nyangka-nyangka rasanya seneng banget walaupun baru interview, karena berarti selangkah maju, yeah J

Perusahaan ini ternyata adalah Restaurant atau kantin perusahaan. Jadi mereka menyediakan berbagai snacks, sarapan dan makan siang untuk ratusan orang yang bekerja di perusahaan ini. Siang itu, dengan mencoba percaya diri saya datang ke sana. Tempat nya memang agak jauh dari rumah , harus naik tram dan transit menggunakan bis. Karena berada di kawasan industri, sayang nya cuma bisa pakai bis untuk menuju ke lokasi .

Saat saya masuk kesana,saya langsung disapa oleh petugas kasir. Beliau segera memanggil si bos dan saya diminta duduk dan menunggu. Tak lama sang bos datang, tidak hanya membawa kertas-kertas tapi juga 2 gelas minuman. Jarang-jarang ya ada bos seperti ini. Yang ada, biasanya bos panggil orang untuk dibawakan minuman. Iya kan ? Tapi bos saya ini lain daripada yg lain J Seperti yang sudah saya duga dari hasil perbincangan singkat di telepon itu, beliau memang sangat ramah.. Bahkan rasa nervous saya pun perlahan bisa hilang.

Setelah pak bos mengajukan beberapa pertanyaan tentang saya , beliau langsung menjelaskan : Jadi , nanti anda bekerja di sini di dapur bersama teman2 kerja lainnya menyediakan makanan pembuka, main dishes dan desserts jg. Selain itu juga membantu cuci piring dengan bantuan mesin, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang kita lakukan bersama-sama. Karena kita ini satu team.
Terakhir beliau bertanya : Jadi bagaimana, anda bisa kan kira2 bekerja kira-kira 15 jam per minggu ?

Alhamdulillah, kirain bakal diseleksi lagi dengan pelamar lainnya. Tapi saya langsung diterima, sahabat. Dan beliau memberi kesempatan kepada saya untuk menentukan waktu nya , selama itu masih di jam buka restaurant. Saya diberi banyak sekali surat contract kerja yang saya harus saya bawa pulang untuk diisi dan dikirim kembali lewat pos.
Küchenhelferin atau petugas pembantu di dapur restaurant itu Alhamdulillah saya dapatkan. Dan yang saya syukuri, contract nya berlangsung sampe desember tahun selanjutnya yang artinya kalau saya suka dengan pekerjaannya , saya tidak perlu repot-repot lagi mencari pekerjaan baru.

Untuk bisa menjadi Küchenhelferin  ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Saya belum bisa memulai pekerjaan kalau belum punya Bescheinigung dari Gesundheitsamt . (Surat pernyataan dari kantor kesehatan). Jadi di surat ini, kita harus tanda tangan kalau kita di kantor kesehatan itu telah dibimbing dan tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah bekerja juga dalam pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan pekerja dan customer. Apa yang saya lakukan dalam pembimbingan tersebut harus juga dirahasiakan, oleh karena itu surat ini sangat penting.  Ternyata eh ternyata, bekerja di dapur tidak semudah membalikkan tempe goreng dengan tangan kanan :D

Karena membutuhkan berbagai proses pelengkapan dokumen, bikin janji di kantor kesehatan, sampai dapat surat nya , dll, saya harus menunggu cukup lama. Terlebih lagi, akhir tahun sudah hampir datang dan di bulan desember juga banyak sekali hari libur. Jadi pak bos meminta saya untuk memulai kerja bulan Januari. Saya yang saat itu bulan Januari sedang banyak-banyak nya ujian, meminta untuk memulai awal Februari.. Jadi terus mengundur waktu, ga apa-apa lah , yg penting ga harus duduk lama ngetik2 lg J

Oh iya, sebelum saya mulai bekerja, saya juga harus melakukan satu hari Probe. Artinya harus percobaan lagi, jadi sebelum contract nya jadi, kalo ga suka sama pekerjaannya, kita berhak untuk ngga lanjut kalo ga suka.
Dari semua pekerjaan yang udah saya jalankan, yang saya paling suka dari pekerjaan ini adalah saya dan pekerja lainnya harus pakai kostum koki :D seragam maksudnya. Lucunya, saya harus pakai baju koki yang super kegedean karena mereka ga punya baju ukuran kecil untuk pekerja baru. Baju dengan ukuran yang sesuai baru akan dikiirim kalau saya sudah menjadi pegawai tetap. Yah , mau kumaha deui , mau ga mau jadi kaya orang-orangan sawah XD. Tapi semua perjuangan butuh pengorbanan bukan ?

Hari pertama saya dibimbing sama seorang ibu yang berasal dari Filiphin , tapi sudah lama tinggal di Jerman dan mempunyai seorang anak laki-laki. Kesan pertama ramaaah banget. Pertama aku ke dapur, aku disapanya bukan dengan bahasa Jerman tapi bahasa inggris. Jadi lah kami melanjutkan dengan bahasa inggris. Ada perasaan tidak enak sebenarnya dengan pekerja yg lain, tp yg mulai kan si ibu duluan ya.. XD

Jujur, aku suka dengan pekerjaannya, pekerjaan yang memang selayaknya untuk perempuan. Hal yang aku lakukan hari itu hanya menyiapkan makanan penutup, salat, pudding, bedanya bukan untuk sekelompok kecil, melainkan untuk jumlah yang banyak , ratusan org. jadi ibu JO pun sudah  menjelaskan dari awal , kalau bekerja disini yang paling utama itu hati-hati, apalagi berhubungan dengan pisau. Dan yang kedua, kecepatan dan ketepatan. Jumlah nya kurang lebih harus sama rata, kalau satu jenis makanan sudah hampir habis di tempat pembagian, kita harus cepat sediakan lagi. Buat saya sendiri, intinya seru J

Oh iya sahabat, sebenarnya di setiap perjanjian kerja di Jerman, ada sebuah surat pernyataan kalau kita tak boleh menceritakan apa yang sudah dilakukan dalam bekerja, jadi saya ga bisa cerita lebih jauh, yang pasti kan sudah jelas kalau di dapur restaurant itu dengan seragam koki, kerjanya ya siapin makanan, bukan ganti lampu yang putus ya XD

Namun yang namanya jalan, pasti ada belok kanan kiri, tidak selamanya lancar. Ada kalanya ada masalah, atau kesalahpahaman dalam bekerja. Karena banyak kosa kata baru tentang hal per-dapuran yang baru saya dengar, tak jarang saya salah. Salah melakukan hal yang disuruh atau salah membawa alat, misalnya diminta bawa alat pengaduk, saya bawa centong :D Syukurnya, 2 koki utama yg juga banyak bekerja dengan saya super baik, apalagi pak koki R pernah punya teman koki juga dari Bali, jadi dia benar-benar terbuka kalau bicara, ngga segan2 ngajarin verb atau noun yang baruJ Ngomong-ngomong , 2 koki di restaurant ini dua-duanya laki-laki, yg perempuan hanya sebagai assistant koki aja, atau bekerja di kasir dan pembagian makanan.

Oh iya sahabat, saya sampai lupa, padahal tadi baru cerita lagi probe(percobaan ya). Ya jadi intinya saya lanjutkan bekerjanya . Permasalahan bahasa antara saya dan JO yang sering menggunakan bahasa Inggris akhirnya diprotes halus sama salah satu teman kerja disana. Saat di meja makan , dia mengutarakan pendapat kalau sebaiknya kita bicara dalam bahasa jerman, karena mereka ingin negara mereka dihargai, apalagi kita bekerja di negara tersebut. Itulah mereka, kalau ada aja satu hal yang “mengganjal” buat mereka, mereka terbuka dan berani bicara.

Hal terberat pas lagi kerja itu siang nya, karena setelah ngga banyak lagi customer yg ada, saya bekerja berdua dengan JO mencuci piring, gelas, dan peralatan lainnya dengan bantuan mesin berjalan. Tapi ngga semudah itu. Mesin penjalan cuma bisa mencuci aja, tetap kami yg harus menyusun perkakas yg kotor tersebut dan saya dibagian mengeringkan. Lagi-lagi sebenarnya bukan susah, tapi belum biasa karena jumlahnya yang banyak, jadi mikirnya cuma satu : ini kapan abisnya yak :D
Tantangan lainnya saya harus siap2 jelasin kalo saya selama bekerja disana jadi vegetarian, karena kehalalan makanannya diragukan jadi harus hati-hati. J

Sudah lama juga saya bekerja disana, kemudian sempat vakum karena musim ujian. Setelah ujian, tepatnya saat bulan puasa di musim panas itu, lagi-lagi Allah kasih saya kenikmatan dengan rezekiNya memberi saya pekerjaan . Godaan yang langsung terasa karena sepanjang hari berada di dapur , dan menjawab pertanyaan dari orang-orang kenapa saya tidak makan, tidak menjadi penghalang buat saya. Niat saya bulat, ada satu hal kecil yg saya cita-citakan dari rezeki atas hasil keringat dan jerih payah saya sendiri serta berkah dari ya Maha Pemberi Rezeki.

Alhamdulillah, semakin saya sadar kalau saya tidak mengambil keputusan yang salah dari berhenti pekerjaan sebelumnya. Kira-kira 1 tahun saya bekerja disana , walaupun cuma pas liburan aja. Akhir Desember 2013, contract kerja saya disana habis. Saat itu, saya lagi musim ujian , jadi ga punya waktu banyak untuk mengurus dokumen lagi. Jadilah saya ikhlaskan tidak melanjutkan dengan harapan mendapat pengganti yang lebih baik.

Mungkin teman-teman bertanya, apa saya disini cuma bekerja aja. Kenapa saya sekarang bercerita tentang pekerjaan. Entah semenjak saya kuliah disini, saya selalu ingin punya pekerjaan disamping kuliah. Karena selalu hadir rasa syukur atas apa yg bisa didapatkan dengan hasil tangan sendiri. Memang benar, manusia itu tidak pernah puas. Tapi selama itu menuju arah yang baik , kenapa ngga. Satu yang sepatutnya ngga kita lupakan. Bersyukur. Jangan sampai tidak sabaran dan menginginkan perubahan secepatnya tanpa usaha. Semuanya kan butuh proses, usaha , dan doa, begitukan sahabat ?  


Yuk belajar ayat nya sama-sama J


Quran, Surah An-Nahl, Ayat 114

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah (An-Nahl:114)

Ada bonus satu lagi :


Quran, Surah Ibrahim, Ayat 7

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah(nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (Q.S Ibrahim : 7 )

Jadi sudah jelas, bagi yang selalu bersyukur atas segala pemberian nikmat Allah, akan ditambah nikatnya dalam hidup J Orang-orang yang bersyukur lah yang selalu merasa bahagia karena mereka bahagia. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersyukur, aamiin..

Sahabat, cerita pengalaman kerja saya masih ada lagi sebenarnya. Tapi untuk bagian ini diakhiri dulu sampai disini ya, takut malah jadi kaya sinetron kalo harus bersambung lg, hehe.. Insyaallah pengalaman-pengalaman berikutnya akan saya tulis lagi. Jangan lupa semangat ya ! J





Salam hangat dari Mannheim



Putri

Sunday 20 April 2014

La tahdzan (Part 2)

Selamat sore sahabat,
lagi pada ngapain nih ? walaupun libur, masih tetap semangat dong ..
suhu udara disini lagi naik turun terus, kadang dingin, kadang panas, baru saja kemarin suhu dibawah 10 derajat, sekarang sudah mencapai 20 derajat lg. jadi harus hati-hati supaya ngga salah kostum dan jaga daya tahan tubuh biar ga sakit :) 

saya denger-denger, di Indonesia juga begitu ya ? lagi sering turun hujan, padahal sekarang bukan musim hujan lg. Alhamdulillah, berarti doa-doa petani dijabah sama Allah. moga-moga ga sampe banjir lagi ya ..

Takut kelamaan lagi , saya mau lanjut hasil tulisan saya sebelumnya , tentang apa saja pekerjaan yang pernah saya jalankan sejak saya ada disini serta manis pahitnya. Buat refresh memory, pekerjaan pertama saya disini adalah loper koran :) Kurang lebih hanya 2 bulan saya meloper karena tahun ajaran baru di universitas sudah dimulai dan artinya saya harus pindah. Pekerjaan ini saya jalankan setelah kurang lebih 4 bulan saya di jerman. My first part time job .

Setelah pindah ke kota baru saya, dimana saya harus mulai dari awal lagi untuk beradaptasi, saya mulai mencari lagi pekerjaan baru. Karena saya tau , tidak mudah mencari perkerjaan di kota yang kita tidak kenal sebelumnya. Saat itu , saya masih menumpang di salah satu rumah teman saya di Mannheim. That's me. Rumah masih numpang , kuliah baru dimulai, malah cari kerja :D ya kan siapa cepat dia dapat .. hehe .
Jadi saya baru bisa pindah ke asrama mahasiswa awal oktober, sedangkan saat itu masih tanggal 23 September 2012. Maka dari itulah saya harus menumpang selama seminggu. Alhamdulillah, teman baru saya itu malah membantu member saran untuk website2 untuk melamar kerja. Jazakillahu khair Nissya J

Setiap hari selesai kuliah, setelah mengurus urusan administrasi , lapor diri , dll, hal yg saya lakukan adalah duduk di depan laptop, menulis surat lamaran kerja yang saya harus kirim lewat e-mail ke si calon bos baru. Tidak hanya itu, saya juga mencoba mendatangi salah satu agentur, sejenis agen pencari kerjaan.  Disana saya harus mengisi formulir dan menjawab beberapa pertanyaan dari mereka. Tapi ini not recommended sebenernya. Karena setelah saya tahu, kalau melamar lewat agentur , gaji pokok akan dikurangi untuk membayar jasa agen. Kadang di waktu-waktu tertentu yang mungkin kita tidak inginkan, kita bisa di telepon oleh agentur itu untuk datang ke si bos. Misalnya buat kerja Spätschicht (malam sampai pagi). Tapi, kalo udah kepepet, ya teman2 tidak saya larang untuk mencoba J  seperti kasus saya ini.

Beberapa hari setelah saya datang ke agen itu, saya mendapat e-mail dari mereka berisi nomor telepon dan alamat pekerjaan sesuai dengan pilihan dari beberapa kerjaan yang saya tulis di formulir saat kesana. Sayang nya, gaji yang tertulis untuk pekerjaan ini tidak banyak. 6 Euro per jam untuk seorang Verpäcker (pengepack/pengemas barang). Awalnya saya berpikir-pikir untuk tetap berusaha mencari pekerjaan yang lain , tapi disisi lain saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Jadilah saya lansung menelepon nomor si bos yang tercantum disana.

Jauh. Itulah komentar pertama saya. Daerah kerja nya berada di kawasan pabrik sehingga cukup sulit menemukan lokasi tepatnya bila tidak pernah kesana sebelumnya. Saat masuk ke sana, saya cukup merasa heran, Karena bukan wajah-wajah orang jerman yang berada di hadapan saya melainkan seperti orang-orang berkebangsaan arab. Saya hanya melihat 2 perempuan, dan sisanya laki-laki.

Dan benar saja, tak lama saya bertemu dengan bosnya yang berasal dari Palestina. Saya salut, mereka yang juga orang asing seperti saya bisa mendirikan sebuah pabrik di negara ini. Tidak banyak yang bos itu tanyakan, saya langsung diterima dengan syarat saya harus melakukan 1 hari percobaan dimana saya belajar apa saya yg akan saya jalani selama bekerja disana. Jadi setelah percobaan ini, saya boleh memutuskan apakah saya ingin lanjut atau tidak. Tentu saja dalam 1 hari percobaan ini, kita belum dibayar karena belum ada kontrak kerja yang ditanda tangani.

Alhamdulillah, mereka mengabulkan permintaan saya untuk percobaan hanya dalam waktu 5 jam. Karena bila saya lanjut , saya pun hanya bekerja 2 kali dalam seminggu, senin pagi 5 jam sebelum perkuliahan siang dimulai dan jumat siang setelah kuliah pagi selesai. Jadi saya tidak harus seharian melakukan percobaan ini. Semasa percobaan , saya didampingi oleh seorang perempuan yang akan menjadi teman kerja saya dan teman dekat saya disana. Pekerjaan yang dilakukan tidaklah sulit bahkan hanya monoton, melipat-lipat kardus kecil dan memasukkan tinta printer kedalamnya.
Jadi saya putuskan lanjut sambil mencari pekerjaan lain yang lebih baik .

Alhamdulillah, ibu, bapak, akhirnya saya dapat kerjaan juga J
Selama beberapa minggu kerja disana, saya merasa nyaman sekali karena tidak hanya didampingi oleh J, tapi jg oleh R yang sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Mereka semua ramah-ramah. Dan satu yang baru pertama saya dengar dan saksikan sendiri : Suara Adzan dan Shalat berjama’ah bersama di ruang solat. Masyaallah.. jarang sekali ada pemandangan seperti ini ditengah kami sebagai kaum minoritas.

Kira-kira sudah lebih dari sebulan saya bekerja disana, hanya ada satu hal yang mengganjal. Si bos tidak membuatkan saya perjanjian kerja dan artinya sudah sebulan saya punya Schwarzarbeit (bekerja gelap). Sedangkan disini, semua pekerjaan resmi harus ada hitam di atas putih. Alasannya selalu karena lupa buat contract kerjanya.

Setelah agak lama saya tidak menjadikan lagi permasalahan ini karena menurut saya itu bukan masalah besar selama si bos tetap membayar gaji saya walaupun  tanpa contract. Namun kejadian kedua ini membuat saya sempat sakit hati..

Di satu hari Jum’at, saya berhalangan untuk bekerja karena saya harus mengerjakan tugas kelompok di rumah salah kawan saya yang tinggal di luar Mannheim. Siang harinya, saya member kabar ke bos lewat telepon kalau saya berhalangan hadir untuk hari ini dan baru bisa datang lagi hari seninnya. Tanpa bicara banyak, bos saya hanya bilang ok beberapa kali. Tentu saja saya senang karena pak bos memberi izin tanpa banyak komentar.

Hari Senin, saat saya datang ke tempat kerja pagi-pagi, pak bos belum datang. Pak R yang menjadi pembimbing saya juga bertanya dengan lembut:
“Putri, kamu kemana hari Jum’at? Kok ngga datang seperti biasanya ?”

“Putri ada kerja kelompok pak di rumah tmn, tp saya sudah telepon pak bos kok”

Pak R mengangguk-angguk tersenyum dan langsung memberikan pekerjaan seperti biasanya. Siangnya, sebelum saya berangkat ke kampus, pak bos datang dan menghampiri saya dan berbicara dengan nada ketus :
“Kamu kemana hari Jum’at? Kok ga datang ? Kamu tau ga, yang kamu lakukan itu tidak baik. Kasian tuh pak R jadi kewalahan…”

“Loh kan saya sudah tlp bapak hari Jum’at dan bapak bilang ok ?”

“Ngga, kamu ga kasih kabar ……………”

Duh gustiii.. sedih banget rasanya. Sedih karena saya merasa saya sudah merepotkan pak R yang saya sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Sedih, karena saya tidak berbohong tapi kenapa saya harus disalahi.. Sedih juga, karena ini adalah pekerjaaan yg baru saya dapati. Seketika saya merasa tidak nyaman, apalagi bos menghampiri saya di depan teman-teman kerja lainnya.  Berkali-kali saya hanya bisa meminta maaf kepada pak R karena sudah merepotkan.

Saat perjalanan ke kampus, saya berpikir-pikir , rasanya saya harus belajar bahasa jerman dengan benar. Mungkin saja, apa yang saya katakana di hari jum’at itu tidak jelas sehingga menjadi salah paham .Saya tidak ingin su’udzan..
Tekad saya sudah bulat. Hingga pada akhirnya saya dengan perasaan sedih karena harus berpisah dengan J dan pak R, saya putuskan berhenti..  Tapi saya pada saat itu yakin itu adalah keputusan terbaik. Sempat saya bertanya-tanya, kenapa ini harus terjadi, padahal baru saja saya mendapat kerja.

Ya disinilah letak pahitnya pekerjaan baru saya, tapi percayalah sahabat , Allah sudah mengatur rejeki kita. Jadi , jangan pernah berprasangka buruk kepadaNya. Apapun yang Allah sudah rencanakan, pasti itu lebih baik.  Jangan takut harus memulai dari awal lagi, karena Allah SWT pasti sedang memberikan petunjuk asalkan kita senantiasa bertawakal kepadaNya. Coba renungkan ayat ini :



“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (ath-Thalaq, 65: 2-3)

Sudah lega kan sekarang ? J Karena itulah saya percaya karena setelah kejadian yang cukup membuat saya sedih pada awalnya , ternyata mendatangkan kesenangan yang saya tidak duga-duga.

Sahabat, rasanya cerita berikutnya lagi-lagi harus bersambung lagi. Ngga apa-apa dong, artinya ada kesempatan untuk kita bertemu lagi InsyaAllah. Tetap semangat ya mengakhiri akhir pekan ;)






Salam hangat dari Mannheim



Putri