Monday 28 April 2014

La tahdzan (Part 3)

Selamat malam sahabat,
yuk kita langsung mulai cerita part 3 nya :D Kok awalnya ga enak banget ya malah ga ada basa-basi. Setelah di ingat- ingat lagi, ternyata sebelum pekerjaan jadi penge-pack barang, saya pernah kerja lagi di Hannover. Satu pekerjaan yang paling saya suka , tapi karena ini pribadi antara saya dengan yg memberi kerja, jadi saya ga bisa cerita banyak. Tapi intinya happy ending kok (duh jadi ngelantur gini) hehe.

Jadi , setelah saya berhenti , memutuskan keluar dari pekerjaan di pabrik  itu, saya mulai menyibukkan diri dengan melamar-lamar lagi. Lagi-lagi laptop yang loading nya sudah semakin lama ini, senantiasa setia menemani saya mengejar harapan..
Entah sudah berapa banyak lamaran yang saya kirim, hingga saya lupa saya sudah melamar ke mana, datanglah telepon pertama yang sayang nya tidak saya angkat karena saya sedang dikelas. Sore hari kira-kira pukul 3 sore, saya telepon balik nomor itu, dan terdengarlah suara seorang laki2 dari seberang sana yang ternyata adalah calon bos saya.

“Guten Tag, hier spricht Julita. Sie haben mich heute morgen angerufen?”
(selamat siang, Julita disini. Anda tadi pagi telepon saya ?)

“Selamat siang. Ya, bu Julita. Anda beberapa hari yang lalu melamar di perusahaan kami ?”

“Oh, iya benar. Maaf kalo boleh saya tau perusahaan apa ya ? dan di bidang apa ?” Tanya saya lagi.

Tulalit tulalit.. Yang tulalit disini bukanlah komunikasi pada saat itu sahabat, tapi pertanyaan saya. Saya yang melamar tapi saya yang nanya dibidang apa, jadi apa , dsb :D untungnya si calon bos saya baik banget. Beliau menjawab pertanyaan saya dan menyatakan maksudnya untuk mengundang saya interview. Masyaallah, saya yang ga nyangka-nyangka rasanya seneng banget walaupun baru interview, karena berarti selangkah maju, yeah J

Perusahaan ini ternyata adalah Restaurant atau kantin perusahaan. Jadi mereka menyediakan berbagai snacks, sarapan dan makan siang untuk ratusan orang yang bekerja di perusahaan ini. Siang itu, dengan mencoba percaya diri saya datang ke sana. Tempat nya memang agak jauh dari rumah , harus naik tram dan transit menggunakan bis. Karena berada di kawasan industri, sayang nya cuma bisa pakai bis untuk menuju ke lokasi .

Saat saya masuk kesana,saya langsung disapa oleh petugas kasir. Beliau segera memanggil si bos dan saya diminta duduk dan menunggu. Tak lama sang bos datang, tidak hanya membawa kertas-kertas tapi juga 2 gelas minuman. Jarang-jarang ya ada bos seperti ini. Yang ada, biasanya bos panggil orang untuk dibawakan minuman. Iya kan ? Tapi bos saya ini lain daripada yg lain J Seperti yang sudah saya duga dari hasil perbincangan singkat di telepon itu, beliau memang sangat ramah.. Bahkan rasa nervous saya pun perlahan bisa hilang.

Setelah pak bos mengajukan beberapa pertanyaan tentang saya , beliau langsung menjelaskan : Jadi , nanti anda bekerja di sini di dapur bersama teman2 kerja lainnya menyediakan makanan pembuka, main dishes dan desserts jg. Selain itu juga membantu cuci piring dengan bantuan mesin, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang kita lakukan bersama-sama. Karena kita ini satu team.
Terakhir beliau bertanya : Jadi bagaimana, anda bisa kan kira2 bekerja kira-kira 15 jam per minggu ?

Alhamdulillah, kirain bakal diseleksi lagi dengan pelamar lainnya. Tapi saya langsung diterima, sahabat. Dan beliau memberi kesempatan kepada saya untuk menentukan waktu nya , selama itu masih di jam buka restaurant. Saya diberi banyak sekali surat contract kerja yang saya harus saya bawa pulang untuk diisi dan dikirim kembali lewat pos.
Küchenhelferin atau petugas pembantu di dapur restaurant itu Alhamdulillah saya dapatkan. Dan yang saya syukuri, contract nya berlangsung sampe desember tahun selanjutnya yang artinya kalau saya suka dengan pekerjaannya , saya tidak perlu repot-repot lagi mencari pekerjaan baru.

Untuk bisa menjadi Küchenhelferin  ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Saya belum bisa memulai pekerjaan kalau belum punya Bescheinigung dari Gesundheitsamt . (Surat pernyataan dari kantor kesehatan). Jadi di surat ini, kita harus tanda tangan kalau kita di kantor kesehatan itu telah dibimbing dan tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah bekerja juga dalam pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan pekerja dan customer. Apa yang saya lakukan dalam pembimbingan tersebut harus juga dirahasiakan, oleh karena itu surat ini sangat penting.  Ternyata eh ternyata, bekerja di dapur tidak semudah membalikkan tempe goreng dengan tangan kanan :D

Karena membutuhkan berbagai proses pelengkapan dokumen, bikin janji di kantor kesehatan, sampai dapat surat nya , dll, saya harus menunggu cukup lama. Terlebih lagi, akhir tahun sudah hampir datang dan di bulan desember juga banyak sekali hari libur. Jadi pak bos meminta saya untuk memulai kerja bulan Januari. Saya yang saat itu bulan Januari sedang banyak-banyak nya ujian, meminta untuk memulai awal Februari.. Jadi terus mengundur waktu, ga apa-apa lah , yg penting ga harus duduk lama ngetik2 lg J

Oh iya, sebelum saya mulai bekerja, saya juga harus melakukan satu hari Probe. Artinya harus percobaan lagi, jadi sebelum contract nya jadi, kalo ga suka sama pekerjaannya, kita berhak untuk ngga lanjut kalo ga suka.
Dari semua pekerjaan yang udah saya jalankan, yang saya paling suka dari pekerjaan ini adalah saya dan pekerja lainnya harus pakai kostum koki :D seragam maksudnya. Lucunya, saya harus pakai baju koki yang super kegedean karena mereka ga punya baju ukuran kecil untuk pekerja baru. Baju dengan ukuran yang sesuai baru akan dikiirim kalau saya sudah menjadi pegawai tetap. Yah , mau kumaha deui , mau ga mau jadi kaya orang-orangan sawah XD. Tapi semua perjuangan butuh pengorbanan bukan ?

Hari pertama saya dibimbing sama seorang ibu yang berasal dari Filiphin , tapi sudah lama tinggal di Jerman dan mempunyai seorang anak laki-laki. Kesan pertama ramaaah banget. Pertama aku ke dapur, aku disapanya bukan dengan bahasa Jerman tapi bahasa inggris. Jadi lah kami melanjutkan dengan bahasa inggris. Ada perasaan tidak enak sebenarnya dengan pekerja yg lain, tp yg mulai kan si ibu duluan ya.. XD

Jujur, aku suka dengan pekerjaannya, pekerjaan yang memang selayaknya untuk perempuan. Hal yang aku lakukan hari itu hanya menyiapkan makanan penutup, salat, pudding, bedanya bukan untuk sekelompok kecil, melainkan untuk jumlah yang banyak , ratusan org. jadi ibu JO pun sudah  menjelaskan dari awal , kalau bekerja disini yang paling utama itu hati-hati, apalagi berhubungan dengan pisau. Dan yang kedua, kecepatan dan ketepatan. Jumlah nya kurang lebih harus sama rata, kalau satu jenis makanan sudah hampir habis di tempat pembagian, kita harus cepat sediakan lagi. Buat saya sendiri, intinya seru J

Oh iya sahabat, sebenarnya di setiap perjanjian kerja di Jerman, ada sebuah surat pernyataan kalau kita tak boleh menceritakan apa yang sudah dilakukan dalam bekerja, jadi saya ga bisa cerita lebih jauh, yang pasti kan sudah jelas kalau di dapur restaurant itu dengan seragam koki, kerjanya ya siapin makanan, bukan ganti lampu yang putus ya XD

Namun yang namanya jalan, pasti ada belok kanan kiri, tidak selamanya lancar. Ada kalanya ada masalah, atau kesalahpahaman dalam bekerja. Karena banyak kosa kata baru tentang hal per-dapuran yang baru saya dengar, tak jarang saya salah. Salah melakukan hal yang disuruh atau salah membawa alat, misalnya diminta bawa alat pengaduk, saya bawa centong :D Syukurnya, 2 koki utama yg juga banyak bekerja dengan saya super baik, apalagi pak koki R pernah punya teman koki juga dari Bali, jadi dia benar-benar terbuka kalau bicara, ngga segan2 ngajarin verb atau noun yang baruJ Ngomong-ngomong , 2 koki di restaurant ini dua-duanya laki-laki, yg perempuan hanya sebagai assistant koki aja, atau bekerja di kasir dan pembagian makanan.

Oh iya sahabat, saya sampai lupa, padahal tadi baru cerita lagi probe(percobaan ya). Ya jadi intinya saya lanjutkan bekerjanya . Permasalahan bahasa antara saya dan JO yang sering menggunakan bahasa Inggris akhirnya diprotes halus sama salah satu teman kerja disana. Saat di meja makan , dia mengutarakan pendapat kalau sebaiknya kita bicara dalam bahasa jerman, karena mereka ingin negara mereka dihargai, apalagi kita bekerja di negara tersebut. Itulah mereka, kalau ada aja satu hal yang “mengganjal” buat mereka, mereka terbuka dan berani bicara.

Hal terberat pas lagi kerja itu siang nya, karena setelah ngga banyak lagi customer yg ada, saya bekerja berdua dengan JO mencuci piring, gelas, dan peralatan lainnya dengan bantuan mesin berjalan. Tapi ngga semudah itu. Mesin penjalan cuma bisa mencuci aja, tetap kami yg harus menyusun perkakas yg kotor tersebut dan saya dibagian mengeringkan. Lagi-lagi sebenarnya bukan susah, tapi belum biasa karena jumlahnya yang banyak, jadi mikirnya cuma satu : ini kapan abisnya yak :D
Tantangan lainnya saya harus siap2 jelasin kalo saya selama bekerja disana jadi vegetarian, karena kehalalan makanannya diragukan jadi harus hati-hati. J

Sudah lama juga saya bekerja disana, kemudian sempat vakum karena musim ujian. Setelah ujian, tepatnya saat bulan puasa di musim panas itu, lagi-lagi Allah kasih saya kenikmatan dengan rezekiNya memberi saya pekerjaan . Godaan yang langsung terasa karena sepanjang hari berada di dapur , dan menjawab pertanyaan dari orang-orang kenapa saya tidak makan, tidak menjadi penghalang buat saya. Niat saya bulat, ada satu hal kecil yg saya cita-citakan dari rezeki atas hasil keringat dan jerih payah saya sendiri serta berkah dari ya Maha Pemberi Rezeki.

Alhamdulillah, semakin saya sadar kalau saya tidak mengambil keputusan yang salah dari berhenti pekerjaan sebelumnya. Kira-kira 1 tahun saya bekerja disana , walaupun cuma pas liburan aja. Akhir Desember 2013, contract kerja saya disana habis. Saat itu, saya lagi musim ujian , jadi ga punya waktu banyak untuk mengurus dokumen lagi. Jadilah saya ikhlaskan tidak melanjutkan dengan harapan mendapat pengganti yang lebih baik.

Mungkin teman-teman bertanya, apa saya disini cuma bekerja aja. Kenapa saya sekarang bercerita tentang pekerjaan. Entah semenjak saya kuliah disini, saya selalu ingin punya pekerjaan disamping kuliah. Karena selalu hadir rasa syukur atas apa yg bisa didapatkan dengan hasil tangan sendiri. Memang benar, manusia itu tidak pernah puas. Tapi selama itu menuju arah yang baik , kenapa ngga. Satu yang sepatutnya ngga kita lupakan. Bersyukur. Jangan sampai tidak sabaran dan menginginkan perubahan secepatnya tanpa usaha. Semuanya kan butuh proses, usaha , dan doa, begitukan sahabat ?  


Yuk belajar ayat nya sama-sama J


Quran, Surah An-Nahl, Ayat 114

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah (An-Nahl:114)

Ada bonus satu lagi :


Quran, Surah Ibrahim, Ayat 7

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah(nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (Q.S Ibrahim : 7 )

Jadi sudah jelas, bagi yang selalu bersyukur atas segala pemberian nikmat Allah, akan ditambah nikatnya dalam hidup J Orang-orang yang bersyukur lah yang selalu merasa bahagia karena mereka bahagia. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersyukur, aamiin..

Sahabat, cerita pengalaman kerja saya masih ada lagi sebenarnya. Tapi untuk bagian ini diakhiri dulu sampai disini ya, takut malah jadi kaya sinetron kalo harus bersambung lg, hehe.. Insyaallah pengalaman-pengalaman berikutnya akan saya tulis lagi. Jangan lupa semangat ya ! J





Salam hangat dari Mannheim



Putri

Sunday 20 April 2014

La tahdzan (Part 2)

Selamat sore sahabat,
lagi pada ngapain nih ? walaupun libur, masih tetap semangat dong ..
suhu udara disini lagi naik turun terus, kadang dingin, kadang panas, baru saja kemarin suhu dibawah 10 derajat, sekarang sudah mencapai 20 derajat lg. jadi harus hati-hati supaya ngga salah kostum dan jaga daya tahan tubuh biar ga sakit :) 

saya denger-denger, di Indonesia juga begitu ya ? lagi sering turun hujan, padahal sekarang bukan musim hujan lg. Alhamdulillah, berarti doa-doa petani dijabah sama Allah. moga-moga ga sampe banjir lagi ya ..

Takut kelamaan lagi , saya mau lanjut hasil tulisan saya sebelumnya , tentang apa saja pekerjaan yang pernah saya jalankan sejak saya ada disini serta manis pahitnya. Buat refresh memory, pekerjaan pertama saya disini adalah loper koran :) Kurang lebih hanya 2 bulan saya meloper karena tahun ajaran baru di universitas sudah dimulai dan artinya saya harus pindah. Pekerjaan ini saya jalankan setelah kurang lebih 4 bulan saya di jerman. My first part time job .

Setelah pindah ke kota baru saya, dimana saya harus mulai dari awal lagi untuk beradaptasi, saya mulai mencari lagi pekerjaan baru. Karena saya tau , tidak mudah mencari perkerjaan di kota yang kita tidak kenal sebelumnya. Saat itu , saya masih menumpang di salah satu rumah teman saya di Mannheim. That's me. Rumah masih numpang , kuliah baru dimulai, malah cari kerja :D ya kan siapa cepat dia dapat .. hehe .
Jadi saya baru bisa pindah ke asrama mahasiswa awal oktober, sedangkan saat itu masih tanggal 23 September 2012. Maka dari itulah saya harus menumpang selama seminggu. Alhamdulillah, teman baru saya itu malah membantu member saran untuk website2 untuk melamar kerja. Jazakillahu khair Nissya J

Setiap hari selesai kuliah, setelah mengurus urusan administrasi , lapor diri , dll, hal yg saya lakukan adalah duduk di depan laptop, menulis surat lamaran kerja yang saya harus kirim lewat e-mail ke si calon bos baru. Tidak hanya itu, saya juga mencoba mendatangi salah satu agentur, sejenis agen pencari kerjaan.  Disana saya harus mengisi formulir dan menjawab beberapa pertanyaan dari mereka. Tapi ini not recommended sebenernya. Karena setelah saya tahu, kalau melamar lewat agentur , gaji pokok akan dikurangi untuk membayar jasa agen. Kadang di waktu-waktu tertentu yang mungkin kita tidak inginkan, kita bisa di telepon oleh agentur itu untuk datang ke si bos. Misalnya buat kerja Spätschicht (malam sampai pagi). Tapi, kalo udah kepepet, ya teman2 tidak saya larang untuk mencoba J  seperti kasus saya ini.

Beberapa hari setelah saya datang ke agen itu, saya mendapat e-mail dari mereka berisi nomor telepon dan alamat pekerjaan sesuai dengan pilihan dari beberapa kerjaan yang saya tulis di formulir saat kesana. Sayang nya, gaji yang tertulis untuk pekerjaan ini tidak banyak. 6 Euro per jam untuk seorang Verpäcker (pengepack/pengemas barang). Awalnya saya berpikir-pikir untuk tetap berusaha mencari pekerjaan yang lain , tapi disisi lain saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Jadilah saya lansung menelepon nomor si bos yang tercantum disana.

Jauh. Itulah komentar pertama saya. Daerah kerja nya berada di kawasan pabrik sehingga cukup sulit menemukan lokasi tepatnya bila tidak pernah kesana sebelumnya. Saat masuk ke sana, saya cukup merasa heran, Karena bukan wajah-wajah orang jerman yang berada di hadapan saya melainkan seperti orang-orang berkebangsaan arab. Saya hanya melihat 2 perempuan, dan sisanya laki-laki.

Dan benar saja, tak lama saya bertemu dengan bosnya yang berasal dari Palestina. Saya salut, mereka yang juga orang asing seperti saya bisa mendirikan sebuah pabrik di negara ini. Tidak banyak yang bos itu tanyakan, saya langsung diterima dengan syarat saya harus melakukan 1 hari percobaan dimana saya belajar apa saya yg akan saya jalani selama bekerja disana. Jadi setelah percobaan ini, saya boleh memutuskan apakah saya ingin lanjut atau tidak. Tentu saja dalam 1 hari percobaan ini, kita belum dibayar karena belum ada kontrak kerja yang ditanda tangani.

Alhamdulillah, mereka mengabulkan permintaan saya untuk percobaan hanya dalam waktu 5 jam. Karena bila saya lanjut , saya pun hanya bekerja 2 kali dalam seminggu, senin pagi 5 jam sebelum perkuliahan siang dimulai dan jumat siang setelah kuliah pagi selesai. Jadi saya tidak harus seharian melakukan percobaan ini. Semasa percobaan , saya didampingi oleh seorang perempuan yang akan menjadi teman kerja saya dan teman dekat saya disana. Pekerjaan yang dilakukan tidaklah sulit bahkan hanya monoton, melipat-lipat kardus kecil dan memasukkan tinta printer kedalamnya.
Jadi saya putuskan lanjut sambil mencari pekerjaan lain yang lebih baik .

Alhamdulillah, ibu, bapak, akhirnya saya dapat kerjaan juga J
Selama beberapa minggu kerja disana, saya merasa nyaman sekali karena tidak hanya didampingi oleh J, tapi jg oleh R yang sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Mereka semua ramah-ramah. Dan satu yang baru pertama saya dengar dan saksikan sendiri : Suara Adzan dan Shalat berjama’ah bersama di ruang solat. Masyaallah.. jarang sekali ada pemandangan seperti ini ditengah kami sebagai kaum minoritas.

Kira-kira sudah lebih dari sebulan saya bekerja disana, hanya ada satu hal yang mengganjal. Si bos tidak membuatkan saya perjanjian kerja dan artinya sudah sebulan saya punya Schwarzarbeit (bekerja gelap). Sedangkan disini, semua pekerjaan resmi harus ada hitam di atas putih. Alasannya selalu karena lupa buat contract kerjanya.

Setelah agak lama saya tidak menjadikan lagi permasalahan ini karena menurut saya itu bukan masalah besar selama si bos tetap membayar gaji saya walaupun  tanpa contract. Namun kejadian kedua ini membuat saya sempat sakit hati..

Di satu hari Jum’at, saya berhalangan untuk bekerja karena saya harus mengerjakan tugas kelompok di rumah salah kawan saya yang tinggal di luar Mannheim. Siang harinya, saya member kabar ke bos lewat telepon kalau saya berhalangan hadir untuk hari ini dan baru bisa datang lagi hari seninnya. Tanpa bicara banyak, bos saya hanya bilang ok beberapa kali. Tentu saja saya senang karena pak bos memberi izin tanpa banyak komentar.

Hari Senin, saat saya datang ke tempat kerja pagi-pagi, pak bos belum datang. Pak R yang menjadi pembimbing saya juga bertanya dengan lembut:
“Putri, kamu kemana hari Jum’at? Kok ngga datang seperti biasanya ?”

“Putri ada kerja kelompok pak di rumah tmn, tp saya sudah telepon pak bos kok”

Pak R mengangguk-angguk tersenyum dan langsung memberikan pekerjaan seperti biasanya. Siangnya, sebelum saya berangkat ke kampus, pak bos datang dan menghampiri saya dan berbicara dengan nada ketus :
“Kamu kemana hari Jum’at? Kok ga datang ? Kamu tau ga, yang kamu lakukan itu tidak baik. Kasian tuh pak R jadi kewalahan…”

“Loh kan saya sudah tlp bapak hari Jum’at dan bapak bilang ok ?”

“Ngga, kamu ga kasih kabar ……………”

Duh gustiii.. sedih banget rasanya. Sedih karena saya merasa saya sudah merepotkan pak R yang saya sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Sedih, karena saya tidak berbohong tapi kenapa saya harus disalahi.. Sedih juga, karena ini adalah pekerjaaan yg baru saya dapati. Seketika saya merasa tidak nyaman, apalagi bos menghampiri saya di depan teman-teman kerja lainnya.  Berkali-kali saya hanya bisa meminta maaf kepada pak R karena sudah merepotkan.

Saat perjalanan ke kampus, saya berpikir-pikir , rasanya saya harus belajar bahasa jerman dengan benar. Mungkin saja, apa yang saya katakana di hari jum’at itu tidak jelas sehingga menjadi salah paham .Saya tidak ingin su’udzan..
Tekad saya sudah bulat. Hingga pada akhirnya saya dengan perasaan sedih karena harus berpisah dengan J dan pak R, saya putuskan berhenti..  Tapi saya pada saat itu yakin itu adalah keputusan terbaik. Sempat saya bertanya-tanya, kenapa ini harus terjadi, padahal baru saja saya mendapat kerja.

Ya disinilah letak pahitnya pekerjaan baru saya, tapi percayalah sahabat , Allah sudah mengatur rejeki kita. Jadi , jangan pernah berprasangka buruk kepadaNya. Apapun yang Allah sudah rencanakan, pasti itu lebih baik.  Jangan takut harus memulai dari awal lagi, karena Allah SWT pasti sedang memberikan petunjuk asalkan kita senantiasa bertawakal kepadaNya. Coba renungkan ayat ini :



“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (ath-Thalaq, 65: 2-3)

Sudah lega kan sekarang ? J Karena itulah saya percaya karena setelah kejadian yang cukup membuat saya sedih pada awalnya , ternyata mendatangkan kesenangan yang saya tidak duga-duga.

Sahabat, rasanya cerita berikutnya lagi-lagi harus bersambung lagi. Ngga apa-apa dong, artinya ada kesempatan untuk kita bertemu lagi InsyaAllah. Tetap semangat ya mengakhiri akhir pekan ;)






Salam hangat dari Mannheim



Putri

Friday 18 April 2014

Bedank dich , denn das Leben ist schön :)


Bedank Dich, denn das Leben ist schön J


Image
Alhamdulillahirabbilalamiin. Ich danke tausendmals meinem Gott, Allah Swt, der mir ein außergewöhnlich schönes Leben geschenkt hat. Ich freue mich nähmlich sehr, dass alles wie im Flüge vergeht. Subhanallah, ich hätte niemals gedacht, dass ich es schaffen kann. Früher war alles nur in Träumen. Bis jetzt sogar frage ich mich immer, warum ich hier bin, was ich hier EIGENTLICH mache, o.Ä. Weil es alles zwar gar nicht leicht, aber auch nicht überhaupt schwierig ist. Dann merke ich nun, hier selbst zu überleben ist mein Schicksal ,um meine Eltern stolz zu machen, um dieses Leben zu genießen, um neue Familie aufzubauen, um darüber nachzudenken, dass jede Tat eine Bemühung braucht.
Image
Ich weiss, dass ich gerade nur einen superduper kleinen spitzen Stein geworfen habe. Es gibt als Nächstes noch sehr viele Hindernisse, die ich nicht verhindern soll :D Na ja, aber zumindest habe ich eine kleine Schritt gemacht, ohne die man die höchste Spitze nicht erreichen kann, nicht wahr?
Standig treffe ich Probleme, die ich selbst lösen muss. Aber eine dürfen wir nicht vergessen, dass es Leute gibt, die uns über alles lieben, nähmlich Familie. Und es gibt auch noch Menschen, an die wir uns anlehnen können, wenn die dunklen Wolken kommen oder die Sonne vielleicht nicht mehr scheint. Ja, Freunde, wovon ich mich überzeugt , dass Leben noch völlig lebendig und bunt ist . Diese menschen helfen uns wann und wo auch immer.
Image

Ich weiss, ich bin nie allein, obwohl ich mich manchmal alleine fühle. So, durch Probleme und Schwierigkeiten lerne ich was Neues , was Interessantes, und was Unvergessliches . Es ist vollkommen egal, wie groß es ist, am wichtigstens bekomme ich neue Erfahrung, die mich selbstverständlich viel erwachsener machen kann. Herzlichen Dank mein Gott, dass ich die Bedeutung dieses Lebens noch erfahren kann.

viele Liebe. 28.06.2012

La tahdzan (Part 1)

Selamat sore sahabat,
saya kembali lagi. Alhamdulillah, akhir-akhir ini banyak sahabat lama saya yang kembali menyapa, sahabat-sahabat lama yang dalam kurun waktu bertahun2 tak terdengar kabarnya. tentu saja karena saya yang memang seringkali menghilang karena banyak nya tugas2 dari sekolah dan TA(Tugas Akhirat) :) yang saya harus jalani setiap harinya. Jujur saja, tali silaturahmi yang kembali tersambung menambah semangat saya untuk bisa segera selesai kuliah dan ingin kembali ke tanah air sesuai janji saya pada orang tua.

Mengingat banyak nya pertanyaan yang selalu jadi bahan perbincangan, rasanya saya ingin berbagi pengalaman supaya bisa saling mengingatkan lagi :) Salah satu pertanyaan yang selalu ada yakni :
"Put, kamu disana dapat beasiswa ya ?" yang ini, saya hanya bisa mengaminkan ..
dilanjutkan dengan pertanyaan :
"Put , kamu kerja ga disana? kerja apa? gimana kerja nya ? gimana cara mencari kerjanya ?"

Baiklah, kali ini akan saya mulai dari bawah, pekerjaan apa saja yang pernah saya jalankan beserta manis pahitnya. 

Pagi hari itu, ditengah bulan puasa di musim panas, setiap sekitar pukul 3 atau 4 pagi hingga matahari terbit, dimana pada saat itu pukul 3 pagi sudah subuh, saya harus memulai aktivitas baru. Bermodalkan sepeda ungu dan gerobak kecil di belakangnya, saya bergegas menuju kawasan baru itu. Koran-koran yang saya harus antarkan sebelum pukul 6 pagi sudah memanggil meminta diantarkan kepada tuannya. Ya, inilah pekerjaan pertama yang saya dapat semenjak saya berada di negara baru ini. menjadi Zeitungausträgerin atau bahasa kerennya loper Koran.

Dengan cepat saya pindahkan koran2 itu ke gerobak kecil yang tersambung di sepeda. Kemudian saya kayuh sepeda itu menuju jalan pertama yang harus saya lewati. Dengan satu buku kecil ditangan, bertuliskan nama pemilik tiap pintu rumah, saya memulai membagikan. Alhamdulillah, rumah-rumah yang saya harus bagikan tidak berjauhan dan di setiap bangunan sudah ada kotak pos berderet , sehingga koran2 itu bisa saya langsung masukkan kesana. Cara melipat koran yang benar tentu saja tetap harus latihan, karena tak semua kotak pos memiliki ukuran yang sama. Jadi, hal yang keliatan mudah belum tentu mudah mengerjakannya, ya ngga ?:D

Ngga Cuma di kotak pos saja, kadang saya harus menaruh koran itu di depan pintu sang pemilik rumah, bukan di depan bangunan. Ada juga yang meminta di taruh depan tangga , atau didalam plastik kecil kemudian digantungkan di pegangan pintu si pemilik .

Mungkin sahabat bertanya-tanya, bagaimana cara saya masuk kedalam bangunan itu ?
Hal inilah yang membuat salut dengan negara ini. Saya di beri serenceng kunci dengan nomor bangunan dari tiap jalan,sehingga saya bebas masuk ke bangunan yang mana saja. Kunci-kunci ini saya dapat dari bos saya. Saya kagum. Tingkat kejujuran dan kepercayaan disini bisa sangat tinggi. Belum pernah saya dengar ada kriminalitas dari system ini.

Oh iya bangunan disini dalam arti rumah, yang didalamnya ada wohnung sendiri ( sejenis apartment). Jadi tiap bangunan bisa ada hingga belasan apartment. Dan tidak setiap apartment ingin dibagikan koran. Jadi saya harus hati-hati supaya tidak salah membagikan koran dan tidak salah pemilik juga, kalo ngga , pasti ada surat complain di hari selanjutnya.

Setiap harinya, kira-kira ada 5-6 jalan yang harus saya kelilingi tiap paginya. Untungnya ada peta denah jalan yang harus saya lewati di tangan. Awal-awalnya saya merasa kerepotan. Pertama, saya dikejar waktu. Kedua , saya harus selalu memegang peta, buku petunjuk dan serenceng kunci ditangan kiri. Ketiga, saya harus memegang beberapa koran. Awalnya sulit, pekerjaan yang hanya dihitung satu jam setiap harinya ternyata baru bisa selesai dalam waktu 2 jam , kadang lebih, tergantung banyak nya koran.

Ratusan koran itulah yang menemani saya setiap pagi, sehingga pada akhirnya saya bisa hafal ratusan nama orang-orang yang tinggal di kompleks itu :D saya bisa hafal nomor kunci , tak perlu denah lagi. Selalu ada kepuasan tersendiri saat semuanya lebih mudah. Tapi perjuangan tidak sampai disitu. Pukul 5.30 pagi, setelah saya selesai , saya harus bersiap-siap bergegas melanjutkan pekerjaan internship wajib sebelum kuliah yg saya harus jalankan di sebuah perusahaan. Pukul 06 pagi saya sudah harus pergi lagi naik bis ke sana. Pekerjaan dimulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 3 sore.

Tak jarang saya mengeluh lagi, cape , lelah dan sebagainya. Kok bisa ngeloper ?:D Padahal yang penting halal toh :) Lagipula, bukankah semua kebaikan yang dilakukan di bulan suci Ramadhan itu adalah ibadah? Tentu saja bukan kebaikan dunia semata. Jujur, saya bersyukur sekali karena saat itu saya bisa menjadi peloper koran. Karena saya jadi bisa bangun lebih pagi, untuk tarawih dan bertemu meminta rejeki kepada sang Khaliq. Jam 3 pagi sudah subuh.. Kalau saja saya tidak meloper saat itu, pasti sulit untuk bangun sahur dan bisa saja terlambat subuhnya. Semua kebaikan, sesulit apapun pasti ada hikmahnya. Salah satunya , saya mendapat surat dari universitas tempat saya melamar, kalau saya di terima. Alhamdulillahirabbilalamin..

Sesungguhnya, ada sesuatu yang lebih baik yg sudah Allah rencanakan untuk kita semua. Jadi , bersabarlah, jangan lupa diri sampe2 mengeluh seperti saya dulu hehe..

Kita sering dengar perkataan, “Allah bersama orang-orang yang sabar” Ini dia ayatnya:

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
…dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al Anfal: 46).

Jadi, sudah jelas bukan ? La tahdzan, jangan galau, jangan panik, jangan ragu.
Allah bersama orang-orang yang sabar J Duh sahabat, sebenarnya saya ingin berbagi pengalaman tentang apa saja yang yang saya lakukan setelah saya berhenti meloper karena harus pindah. Cuma kok jadi panjang gini ya ceritanya. Insyaaallah next time saya lanjutkan lagi ya J terima kasih sudah mampir, dan selamat berusaha dan bersabar ;)






Salam hangat dari Mannheim


Putri







Monday 7 April 2014

Every ending is beautiful

Hallo sahabat,
apa kabar mu ? rasanya sudah lama tidak menumpahkan tinta hitam diatas kertas putih ini :D sudah lama tidak berbagi suka duka bersama , sudah lamaa tidak bercerita.
kali ini aku hadir hanya untuk bercerita sekaligus berbagi pengalaman dan sedikit mengingatkan .

Hari-hari ku di semester baru ini sebenarnya sama saja dengan semester2 sebelumnya, samaa2 indah :) tapi ada yang lebih baru di semester ini, yaitu buku-buku tebal hasil pinjaman dari bibliothek (read :library) serta script yang ga nanggung2 tebalnya bagaikan lapisan-lapisan oreo XD. sempat merasa kaget dan berpikir, apa bisa baca dan ngerjain semua ini dalam waktu summer semester yang cuma kurang lebih 3 bulan karena kepotong osterferien (liburan paskah di jerman). 

Pernah di suatu pelajaran, Katalyse namanya.. Professor subject yang satu ini memang udah terkenal pencipta oreo-oreo yang cukup pahit untuk para pelajar seperti kami . Awal-awal nya beliau datang sendiri , seperti biasa dengan satu tas berisi laptop untuk bahan ajaran. Tak lama, datanglah beberapa pasukan-pasukan lainnya , student2 yang di minta membawa gerobak oleh beliau, berisi berkardus-kardus bahan ajaran. 

Er: "Bitte bedienen Sie sich selbst.. Einmal fuer das Skript, einmal fuer die Folien und das Letzte ist fuer die Versuche . " (silahkan ambil sendiri ya.. ambil satu script, satu bahan tambahan ajaran yg dipresentasikan dan satu lagi untuk lab.)

Seketika langsung lah kami menyerbu kedepan karena takut kehabisan, mencoba meraih ratusan-ratusan keping oreo ini :D Sang professor kembali menyibukkan diri dengan laptopnya untuk mempersiapkan bahan pelajaran hari ini. 

Saya kawan-kawan, sebagai orang asing cuma bisa bertanya-tanya dalam hati : kapan , gimana, apa bisa .. Bahkan ada salah satu teman ku sendiri yang langsung berkomentar :

"Pak, Ini gimana cara transportasi-in nya .. mau di taro dimana .." :D
  
Tapi , seperti yang kita tahu, Tuhan tak akan memberi cobaaan di luar kemampuan hambaNya. 
Ketika akan memulai bahan ajaran, Professor itu memberi kabar baik buat para mahasiswa . 

"Kabar baik untuk pelajar summer semester 2014 , Tugas presentasi dihapuskan karena waktu yang tidak memungkinkan,"

Alhamdulillaaaaahh.. 
ga kebayang gimana jadinya kalo harus sediain presentasi juga disela2 belajar untuk ujian. Rasanya beban sedikit berkurang. Belum lagi, lab-lab yang cukup menghabiskan waktu untuk buat laporannya. Contohnya hari ini, aku dan temanku menyempatkan diri melihat jadwal lab Katalyse . duh gustiii.. 2 lab dalam satu hari , berturut-turut.

Tapi jujur aja, aku bersyukur banget, walaupun script2 nya tebal begini, setidaknya kami tidak disuruh print sendiri. untuk pelajaran ini, tidak harus pinjam buku lagi ke perpustakaan tanpa tahu buku mana yang terbaik . Tugas ku ya cuma belajar, dibaca scriptnya, terus kerjain tugasnya.
Berkhayal lah , kalo oreo-oreo itu suatu hari nanti bisa berubah menjadi soto dan opor ayam J
Dan bersyukur juga, semakin banyak lab , semakin cepat juga selesainya..

ya yang jelas intinya , jalani aja, dengan sabar dan ikhlas tentunya.  Aller Anfang ist sowiese schwer (Bukankah smua awal memang tak mudah ?:)

Sebagai bahan pelajaran buat diri sendiri , aku pengen banget suatu hari nanti bisa bilang :

oh , itu ..  itu sih Alhamdulillah …….

Pengen banget bisa melewati semuanya dengan hasil yang baik. Bukti tanggung jawab kepada Allah SWT atas anugerah hidup yang telah Ia berikan dan juga rasa terima kasih kepada ayah dan ibu atas perjuangan beliau sampe akhirnya aku bisa disini.

Biar saling mengingatkan , karena namanya manusia , suka lupa: yuk kita tingkatkan ibadah kita teman-teman . Tingkatkan solat dan tilawah kita. Kalo kita mau ditolong tepat waktu,  yuk kita belajar solat tepat waktu juga.. kita sama-sama belajar .

Belajar sabar dan Tawakal atas apapun cobaannya . Masih ingat kan sama surat al-insyirah yang kita hafal masa-masa kecil dulu :

 فَ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
 “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah : 5)

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6).


Masyaallah.. sampai disebutkan dua kali ..
Jadi, bersemangatlah buat kita semua yang lagi dapet banyak tugas , yang jarang jalan2, yang lagi begadang ngetik2 laptop . This is just like a fairy tale : every ending is beautiful . Bedanya, ini nyata. "SEMUA akan indah pada waktunya ". asal kita rajin berdoa, berusaha, sabar dan percaya.

halte dein Lächeln, die Sonne lässt grüssen .
Tetaplah tersenyum , Matahari siap menyapa.





Salam Hangat dari Mannheim .
-Putri-