Friday 22 April 2016

Mengejar impian di Mannheim-Jerman (Part I-Semester 1)

Selamat sore teman-teman semua. Lama rasanya ngga menumpahkan tulisan di blog ku ini. Kasian , mungkin dia telah lama kering .. :D Semenjak menjalani Bachelorarbeit di Berlin memang banyak banget kejadian. Karena semuanya serba baru.  Mulai dari tempat kerja, lingkungan baru, teman-teman baru, suasana baru, ah.. rasanya ngga tepat kalau harus memulai dari sini.

So, Kehadiranku disini tidak lain hanya untuk berbagi pengalaman dan memotivasi teman-teman semua dalam menjalani kehidupan yang indah ini , disini , in Deutschland J Dan yang membuat  aku niat nulis lagi itu, soalnya tadi pagi ada teman lama yang nge chat aku, awalnya nanya keberadaan ku. Sampai akhirnya bilang :

“kaya siput aja put” .

Awalnya aku bertanya2 kenapa.. sampai akhirnya nyadar sendiri : bener juga. Udah lama rasanya ga muncul , ga kasih kabar . Padahal niat Silaturahim selalu ada, tapi sampai sekarang bisa nya ya cuma tersalurkan lewat doa. Waktunya belum pas. Ya mudah-mudahan aja bisa ya ketemu lagi J

InsyaAllah disini aku mau berbagi pengalaman pahit sampai manis dari pertama memulai kuliah. Rintangan-rintangan apa aja yang ada , yang bikin memenangkan kompetisi sama bang toyib wkwkwk. 4 tahun ga pulang-pulang. *walaupun akhirnya nyesel baru pulang setelah selama itu. wkwk. Sekalian berbagi pengalaman gimana cara mengatasi masalah-masalah yang ada. Walaupun pastinya belum seberat masalah orang lain di luar sana...

Pertama-tama, izinkan saya… (basa-basi).

Aku mulai menjadi student secara resmi  di Jerman tahun 2012. Student di Universitas, tentunya setelah menyelesaikan tahap awal Studienkolleg. Masih teringat jelas kenangan itu :D. Awalnya aku pilih Fachhochschule Hannover dengan jurusan Milchwirtschaftliche Lebensmitteltechnologie. ( Bioteknologi pangan yang memfokuskan ke milk products dan perekonomian nya juga).  Karena dulu aku Studienkolleg di Hannover dan udah ngerasa deket sama teman-teman disana, aku putuskan melanjutkan disana juga. Tapi entah kenapa, setelah dapat surat penerimaan dari Hochschule Mannheim aku ragu sama FH Hannover. Bukan ragu sama jurusannya atau tempat kuliahnya, toh semua universitas di Jerman setara, sama bagusnya.  Tapi aku inget tujuan awal aku ke sini. Aku pengen kuliah Teknik Kimia. Saat udah dikasih, kenapa masih harus ragu. Cuma karena takut ketemu orang-orang baru lagi dan harus adaptasi lagi, itu bukan alasan.

Akhirnya aku bulatkan tekad : Pindah ke Mannheim. Aku tulis surat pemunduran diri dari FH Hannover dan langsung persiapkan diri untuk ke Mannheim untuk daftar ulang. So, it was my choice : Teknik Kimia di HS Mannheim. J


Kampus HS Mannheim

Building C -HS Mannheim

the view from the tram station

23 September 2012 aku injakkan kaki ku pertama kali di Hochschule Mannheim (University of Applied Science Mannheim) Jurusan Chemietechnik (Teknik Kimia). Waktu itu aku datang ke acara Welcome Days yang diadakan kampus , khusus untuk orang-orang asing. Ngerasa beruntung banget. Disini ga ada Ospek kaya yang diceritain temen2 di Indonesia. Ga ada di jemur, di suruh ini itu , yang ada , waktu itu kita di perlakukan special . ibarat nasi goreng, lengkap telur nya dua dan pake kerupuk *ngidam* wkwk.

Kita disambut dengan ucapan “Welcome” dari berbagai bahasa, makan bersama di Mensa (Kantin) Kampus, kita juga dibimbing ke perpustakaan di Kampus supaya ngerti cara mencari dan meminjam buku, diajak keliling kampus, ke  keliling kota, dll.


Awalnya seneng banget pas ketemu satu temen Indonesia seangkatan walaupun dari jurusan lain. Kenalan juga sama temen2 dari Malaysia, Filipina, Maroko, Turki, dll. Tapi sayangnya diantara mereka pun ga ada yang sejurusan sama aku.

Dua hari setelah Welcome Days itu, aku masuk kelas untuk pertama kalinya.
First Impression nya.. rasanya pengen mojok di sudut ruangan dan matikan lampu.. wkwkwk. Harus jadi satu-satunya orang asia di antara (kira-kira) hampir 70 pelajar baru asal negaranya sendiri itu rasa nya ga bisa diungkapkan dengan kata-kata :D Tapi Alhamdulillah Allah kasih hati keberanian buat menyapa teman-teman yang asli Jerman lebih dulu.

Sampai akhirnya aku bisa ngambil kesimpulan : kita sebagai orang asing harus berani menyapa, harus berani bertanya walaupun dengan keterbatasan bahasa. Cari tema pembicaraan sama mereka memang awalnya susah. Tapi mereka akan respect ke kita kalau kita pun open ke mereka. Apalagi kalau mereka tau kita datang dari benua lain yang mungkin masih antah berantah buat mereka .
Terkadang .. hal yang sebenernya aku udah tau atau aku anggap ga penting, tetap aku tanya buat bisa deket sama mereka. Deket dalam tujuan menuntut ilmu pastinya J  contohnya : “Pelajaran kedua nanti di ruangan ‘ini’ ya?”  Walaupun bisa aja aku lihat jadwal yg udah aku salin, tapi tetep aja mencari orang yang sejiwa sama kita itu penting. Jadi inget kata sahabatku .

“Allah ciptakan kita berbeda-beda. Warna kulit, Bahasa, Suku, adat istiadat. Dan kita tidak diperbolehkan memandang perbedaan itu dengan sebelah mata. Kita semua bersaudara. Yang perlu kita lakukan adalah, hanya menemukan jiwa yang sama”.

Jadi buat teman-teman yang baru jadi mahasiswa baru, jangan sungkan2 bertanya, jangan berhenti mencari menemukan jiwa yang sama dalam meraih tujuan yang sama, disini dalam rangka menuntut ilmu dengan bonus memperbaiki bahasa, menambah jaringan sampai tingkat keluarga J

Semester 1

Wintersemester 12/13.

Jadwal Mata Pelajaran Semester 1

Semester satu buatku itu itu masa-masa penyesuaian diri dan peralihan dari Studienkolleg ke Universitas. Mulai terasa perbedaan nya. Di Studienkolleg Hannover, guru-guru selalu menjelaskan kosa kata baru , mencoba mengulang atau menjelaskan lebih lambat kalau students nya kurang ngerti. Tapi di Uni (read : Universitas), ada Professor yang menjelaskan cepat tanpa tahu isi hati students nya wkwk, ada yang merasa sudah menjelaskan dengan baik dan langsung lanjut ke materi selanjutnya , ada yang menjelaskan dengan sangat baik tapi students nya ga ngerti2 wkwkwk. Intinya disini aku kaget karena materi nya mulai banyak , dan sadar.. kalau waktu belajar sangat singkat. Belum lagi banyak libur.

Di samping Kuliah aku masih memutuskan buat bekerja 2 kali seminggu tiap senin dan jum’at di satu pabrik printer. Packing2 tinta printer ke dalam dus. Entah kenapa, kuliah ga sambil kerja buat ku rasanya kaya nasi tanpa garam. :)  Padahal perkuliahan pun udah padat. Tapi dari sini kita bisa dapat pengalaman lebih, sahabat J Merasakan nikmatnya Kemudahan yang Allah sisipkan bersama Kesulitan. Sampai kita bisa menjadi lebih kuat menghadapi hal-hal that we never expected before. Tapi aku sarankan kalau memang sama sekali ga memungkinkan untuk kerja part time, lebih baik fokus belajar aja .

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. . (Q.s Al Insyirah:5-6)

Tipps buat teman2 yang baru memulai perkuliahan  yg paling penting menurut aku :

buat rangkuman pelajaran dari jauh-jauh hari. Karena kalau ngga, nantinya akan kaget sama materi yang ga abis2 J aku sendiri dulu jarang ngulang2 pelajaran. Tapi aku coba bikin rangkuman minimal seminggu sekali, dari apa yg udah dipelajari dalam seminggu. Ulang-ulang kerjakan soal latihan buat pelajaran hitung-hitungan. Dari ga ngerti, insyaAllah jadi ngerti setelah ke sekian kali. Selalu jangan malu bertanya. Di HS karena  muridnya ga sebanyak di Universitas, kita punya kesempatan lebih banyak juga tanya langsung ke Professornya. J

 Kerasa banget manfaatnya dibandingin numpuk semua dan baru ngerangkum di akhir. Bisa2 nanti pingsan di tengah jalan . :D sampai sekarang inget kata teman lama : “jetzt oder nie”. Mungkin ini berlaku juga disini ya.  Sebenernya tiap kampus sudah menentukan standard berapa pelajaran untuk Klausur (Ujian Akhir) tiap semesternya. Jadi usahakan di awal2 Gas Geben (usaha lebih banyak) buat adaptasi sama perkuliahan. Jangan berpikiran untuk schieben (menunda menulis ujian). Krna di semester depan pasti tantangan nya lebih berat lagi. Pikirkan gimana caranya kita atur waktu supaya bisa nulis semua. Ibarat belanja kebutuhan sehari-hari, kalau kita beli gula 1 kg hari ini, besok kita ga perlu memikul 1 kg lagi. InsyaAllah kita akan merasakan manis mulai hari itu juga. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian J

Tetep ngga lupa untuk jaring komunitas seluas mungkin , tentunya untuk tujuan kebaikan J

Semester 2


To be continued.

Friday 24 July 2015

Hanya ingin Do'a..

Assalamu’alaikum wr.wb.
Selamat pagi kepada diri yang hari ini masih di beri kesempatan mengulang hari lahirnya. Alhamdulillahirabbil alamin.. terima kasih kepada Ar-Rahman.. yang selalu melimpahkan kasih sayangNya kepada gadis yang masih sering lupa bersyukur..yang masih sering terbang tinggi ketika salah satu kuasaNya ada pada dirinya. Yang masih suka mengeluh ketika masalah mampir di dalam kehidupannya..

Terimakasih kepada Al Haadii yang selalu memberi petunjuk langkah terbaik yang harus ia ambil.. kepada Al Fattah atas keputusan terbaik sepanjang masa walau masih sering ia merasa ragu.. kepada Al Muhaimin yang selalu memelihara jiwa dan raga, alam semesta beserta isinya. Kepada Ar Razaq atas Rezeki nya termasuk rezeki hidup diatas bumi dan menghirup udara keindahan kehidupan.

Kepada Al Bashar, As-Samii,  yang selalu ada untuk mendengarkan doa dan menjawabnya dengan kebaikan.  Kepada Al Alim , yang tahu segala-galanya. Kepada Al-Qawiy yang selalu memberi kekuatan disaat di saat kaki ingin berhenti melangkah dan diri merasa tak mampu, di saat jiwa dan raga merasa lemah,

Kepada Al Kariim, kepada An Nur yang selalu menuai cahaya ketika iman merapuh, kepada sang Khaliq, Sang Pencipta yang masih memberi kepercayaan terbesarNya menitipkan umur ini kepada gadis yang masih terus belajar memenuhi tanggung jawabNya.

Alhamdulillahirabbil alamiin.. Tak henti ia mengucap syukur atas usia nya saat ini. Ada rasa haru, rasa bahagia atas apa yang telah Sang Maha Kuasa berikan hingga umur ke 22- nya ini. Perasaan yang sulit diungkapkan. Ketika hidupnya berada dalam kecukupan, ketika keinginannya selalu terpenuhi. Ada pula rasa sedih, atas apa yang sampai detik ini belum bisa ia raih untuk melangkah lebih dekat dalam meraih cinta dari sang Pemilik Hakiki. Semua menjadi satu..

Sahabat-sahabatku tersayang, bersyukur rasanya aku bisa berada di negara di mana orang-orang menyebut “saya” dengan kata ICH dan kamu dengan kata "DU” ini. Ulang tahun yang dulu identik dengan undang temen2 sekampung makan2, bikin bungkusan yang isinya makanan warna warni, tiup lilin sampe lomba tiup balon, balap karung, makan kerupuk dan sejenisnya *17belasankali-ah* rasanya ngga berlaku lagi disini.

Alhamdulillah di kasih kesempatan untuk 4 kali ulang tahun disini :”)
Rasanya seru dan mudah-mudahan bermanfaat bisa berbagi pengalaman dengan sahabat-sahabat semua.. 4 tahun sudah aku melewati ulang tahun disini.. masih teringat jelas kejadian satu persatu di mulai dariii..

Ulang tahun ke 19 ..  24 Juli 2012.

Saat itu status ku masih jadi murid Studienkolleg. Di tanggal tersebut aku harus puasa pertama kali hampir 19 jam, di tengah musim panas dengan suhu di atas 30 derjajat . Hari itu aku masih kerja jadi peloper koran. Pagi2 udah bergerak buat bagi-bagiin lembaran2 itu, dengan sepeda ungu yang lampunya remang2 itu.. gerobak pengait , dan sekumpulan kunci warna warni nan cantik ituu :D dulu, mana pernah kepikiran ulang tahun harus bangun jam 4 pagi, keliling, keringetan.. kalo diinget2.. kok bisa ya ? :D Ah, Alhamdulillah banget pernah ada di masa itu. seru kalo di inget-inget.

Oh iya, terus .. siangnya aku belanja ke toko asia di balik Hauptbahnhof (main station) Hannover. Setelah belanja, aku diajak ngobrol dan sampe di lamar sama orang ga di kenal.. *saking masih polosnya, bukannya langsung kabur tuh, untung masih bisa kabur dan ngeles* ini dia nih yang bikin cincin dari ibu di jari manis ga aku lepas2. Biar dikira udah nikah #hah jadi kemana2..

Iya intinya gitu waktu itu karena shock, pulang2 nangis ketakutan.. Alhamdulillah waktu itu masih tinggal di rumah mba Mira di Hannover. Memang mba Mira selalu bisa nebak perasaan ku, mba mira tau aja waktu itu kenapa aku sedih. Dan hebatnya mba Mira masih bisa semangatin aku dan ngasih keberanian untuk melawan. Mudah2an ga kejadian lagi nu kieu teh (yg gini-gini).
Senengnya pas buka puasa di kasih kejutan kue ulang tahun sama mba mira, dan temen2 lain yang waktu itu lagi di Hanno. Pas banget lagi ngidam2 kue buatan mama :’’ Ga apa2 deh di mana2 kan susah2 dulu ya.. baru seneng2 .. #baru sekarang bisa ngomong gini wkwk. Dulu kamana wae neng? :D


vielen lieben Dank an Mba Mira..


Ulang tahun ke 20.. 24 Juli 2013.

Ini ulang tahun ter mellow gara-gara udah hampir 2 tahun ga pulang. Ah tapi emang lagi lebay aja kayanya. Pas ini statusku udah jadi Student masuk semester 3 di Mannheim. Dan karena pas hari itu aku kerja full time di Kantin(lagi liburan), dari pagi aku harus udah berangkat, pulang sore. Entah kenapa perasaan tuh hari itu kerjaan buaaanyak banget. padahal emang tiap hari juga banyak tapi ga tau kenapa hari itu kaya beda. Mungkin karena punya perasaan ulang tahun, pengen di perlakuin special, pengen dapat banyak ucapan selamat bla la bla.. tapi nyatanya? cuma satu teman kerja yang inget kalo hari itu hari ulang tahunku. Tuh kaaaaaaan makanya jangan berharap terlalu tinggi, kalo jatuh, sakitnya dimanaaaaaaaa?? Wkwk.

Parahnya yaaa.. aduh ini sebenernya malu diceritain. Cuma ga-apa lah namanya pengalaman. Pas saking sedihnya karena cuma satu yang inget, aku pulangnya mampir ke supermarket sama ke toko di kota beli gelas bertuliskan Happy Birthday 20 sama lilin happy Birthday… ulang tahun sendiri, menghibur diri sendiri wkwk.

Pas sampe rumah, langsung bikin kue seadanya, terus lilinnya ditaro di atas kue, nyalain sendiri, niup sendiri wkwk. Please banget! Ampuuuun malu banget kalo di inget-inget.. untungnya ngga pake nyanyi2 happy birthday sendiri sih :D :D So .. ini lah disaat iman bener2  entah di taro dimana. Lupa kalo berduaan sama Allah selalu menjadi masa terbaik, waktu paling bahagian. Jadi ke-melow-an dan ke-lebay-an ini.. tolong dilupakan saudara-saudara. PLEASE DON’T TRY THIS AT HOME! :D


tara.... kurang Mellow gimana coba ? :D


Ulang tahun ke 21.. 24 Juli 2014..

Saat ini hidup rasanya mulai berubah. #cieee. Di ulang tahun ke 21 ku, waktu itu aku lagi mulai internshipku di perusahaan. Jadi tetep harus kerja dari jam 8 sampe jam 4. Dan ulang tahun ku Alhamdulillah lagi2 di bulan puasa.. yang lagi2 di waktu summer . Waktu itu dalam 1-2 hari sebelum hari H, setelah sampe rumah jam 5 mulai sibuk masak , nyicil bikin sambal goreng kentang ati sama perkedel, di hari H dibantu sahabat kesayangan nona Rahmah, bikin nasi kuning sama ayam + sambel.

Dan Alhamdulillaaah kesampaian juga buat buka puasa bersama teman2. Ngundang temen2 tanpa bilang ulang tahun itu jujur lebih bermakna kebersamaan nya. (Punten maaf ya ga bilang2, kan biar so sweet) wkwk ga nyambung..


Indahnya berbagi :)

Di hari itu ga ada lagi yang namanya mellow2.. juga dari beberapa hari sebelumnya. Yang muncul perasaan kangen sama mama, biasanya mama yang sibuk masak dan siapin ini itu. Nyesel dulu-dulu ga bantu2 mama. Tapi perasaan sedih karena ga di jadiin special kaya dulu-dulu, udah ga ada. Lagipula Ulang tahun hanyalah mengulang sebuah hari yang harus nya kita tafakuri apa yang udah kita capai dan belum, bukan? Toh setiap hari sama, yang membedakan karena di hari itu kita punya usia baru :”) Dan perasaan yg ada saat itu cuma: Kebahagiaan dalam berbagi di bulan suci Ramadhan <3

Plus dapet kue dari ceuceu2 kesayangan :)

Ulang tahun ke 22.. 24 Juli 2015..

Saat ini , aku masih di Mannheim . memasuki usia ku ke 22 tahun ini, perasaan yang ada cuma.. Alhamdulillaah.. Alhamdulillaah..

Semakin dewasa, semakin sadar bahwa memberi selalu lebih baik dari menerima. Rasanya ingin selalu memberi berbagi kebahagiaan kepada orang-orang tercinta. Alhamdulillah, selain umur baru yang Allah kasih, aku dapet beasiswa dari DAAD Jerman. Mama dan Papa yang terus memotivasi ku untuk ini, buat ga pernah nyerah , selalu ingetin, ada waktu terindah dimana Allah mengabulkan doa. Alhamdulillah, semoga ini bisa jadi satu hadiah kecil untuk mu ma..pa.. Doa’kan waktu kakak di sini biar berkah..

Dan Alhamdulillah, tugas simulasi PSC hari ini insyaAllah selesai dan bisa dikumpulin, setelah dua minggu setelah ujian , yang biasanya bisa bebas kemana-mana.. Sekarang masih harus senam. Senam nya cuma gerak2in mouse computer :D Maju mundur diam gerak wkwk. dengan pemandangan itu-itu aja.. duduk berjam-jam depan computer dan siap siaga dengan si pancen oye kalo2 encok kambuh :D #untungnya ngga kok..

Alhamdulillah selesai dan sehat wal’afiat. Bersyukur bisa sampai di titik ini..
Bersyukur bisa di beri kesadaran bahwa ulang tahun bukan berarti merasa menjadi yang paling special. Bukan juga untuk mengharapkan kado yang bertumpuk-tumpuk. Ulang tahun hanyalah sebuah hari. Satu hari di mana kita memulai untuk menjadi lebih dewasa.. dengan harapan baru akan peristiwa yang akan terjadi di masa depan..

Dan di hari ulang tahunku ini.. aku hanya ingin di do’a kan. Aku ingin lebih dicintaiNya. Aku ingin orang tua ku sehat dan diberi umur panjang, ingin supaya kami sama-sama punya waktu untuk saling berkasih sayang. Ingin sekali memeluk mama.. papa.. merasakan perjuangan beliau sampai aku bisa ada disini. Setelah bertahun-tahun merasakan tawa dan air mata. Ingin cepat menyelesaikan kuliah supaya kami bisa bersatu kembali menjadi WIR (Kita). Bukan hanya Ich (aku) atau Du (kamu).

Aku hanya ingin di do’a kan. Agar keberadaan ku di sini bermanfa’at, agar ilmu yang aku dapat di salah satu benua didunia ini bisa aku amalkan untuk Indonesia tercinta. Aku hanya ingin do’a, agar bisa menjalani ketaatan atas menjadi manusia seutuhnya. Ingin lebih dekat dengan KalamNya. Ingin bisa menjadi seorang Hafidzah.. yang.. entah kapan.. entah masih sempat atau ngga..  yang jelas, aku hanya ingin do’a.

Sekarang..Packing udah selesai.. Tiket pun udah terbeli. Tapi bukan untuk Pulang ke tanah air, tapi untuk Hijrah, Pindah ke Berlin insyaAllah minggu depan dalam rangka berjuang menyelesaikan kuliah atas izin Allah tentunya. Smoga kita semua senantiasa di beri kelancaran dalam bertanggung jawab melewati suka duka atas apa yang pernah kita mulai! Whatever is gonna happen today, Just take a lesson from it!


Sampai ketemu lagi Mannheim , insyaAllah,..


Sommerliche Grüße aus Mannheim .

Putri-






Saturday 11 April 2015

a little thing called FEAR..





Assalamualaikum wr wb, sahabat2ku di belahan bumi , dimanapun sahabat berada..

Jujur aja dua hari ini, aku sempat takut keluar rumah karena suatu hal yang baru-baru aja terjadi. Sebenernya, ga terlalu penting untuk diceritakan. Tapi, bukankah sudah seharusnya sama2 saling memperingati dan sama-sama belajar?

Kemarin siang, aku yang memang selalu keluar rumah mepet dengan jadwal tram ke arah kota, lagi-lagi ketinggalan karena aku masih suka lupa kalau di satu halte setelah rumah lagi ada perbaikan jalan tram, jadi jadwal tram ke arah Rheinau yang melewati pusat kota itu dimajukan satu menit, karena di halte itu, tram tidak bisa berjalan cepat. Jadilah aku ketinggalan satu menit yang sangat bermakna itu. karena kalo bukan mepet , kalo ngga lari-lari, bukan putri namanya :D

Karena tidak lama datang tram ke arah sebaliknya, tanpa pikir panjang aku naik saja. Karena aku juga harus ke bank untuk mengurus suatu hal. Setelah selesai, di halte dekat bank itu aku masih harus menunggu kira-kira 6 menit lagi. Aku duduk dan membaca sesuatu di tabku krna ada hal yg belum aku selesaikan. Tak lama, datanglah seorang pemuda dengan sepeda . dan tasbih di tangannya. Ia yang juga menunggu tram, duduk dengan beberapa jarang di sebelahku. Aku di sana hanya bisa terkagum dalam hati, karena ia terus menyebut asma Allah sambil memegang tasbihnya.

Tanpa aku sadari, ternyata ia memperhatikan juga apa yang sedang aku baca dan mengomentarinya. Singkat nya, ia menanyakan namaku. Aku hanya menjawab dengan singkat. Lalu ia pun memperkenalkan diri, sampai... ia menyebutkan :

„Mein Name ist H. Ich wohne hier mit meinem Vater, meine Mutter, und .. ich bin noch nicht verheiratet,“ (Namaku H. Aku tinggal disini bersama keluarga dan.... aku belum menikah *masih single*)

Aku cukup kaget mendengar pertanyaannya. Karena aku sama sekali tak bertanya tentang hal itu. Dan juga, aku pernah belajar, bahwa orang yang lahir dan tinggal disini sangat tidak suka bila harus ditanya tentang statusnya.  Sampai disini , aku mulai curiga, teringat kejadian di Hannover dulu, aku panik, aku takut. Alhamdulillah tak lama, tram pun datang. Aku naik di bagian tengah tram. Karena aku tau , penumpang dengan kereta biasanya harus naik paling depan dengan space yg lebih besar.

Aku pun kembali menyibukkan diri dengan membaca di tab ku. Baru aja aku duduk, aku sadar dia menghampiriku dan duduk di kursi penumpang sebelah kananku. Aku yang saat itu tambah takut, masih terus pura-pura membaca tanpa menoleh sedikitpun. Sudah 4 halte terlewati, 5 menit, aku sadar bahwa seseorang memperhatikanku, tapi aku tak punya keberanian sedikitpun untuk menoleh atau sekedar melihat jalan. Aku terus membaca.. membaca.. walaupun sebenarnya konsentrasi ku sudah buyar..

Hingga akhirnya….

“Hallo, ini aku lagi” sapanya..

„eh, maaf aku ga liat , tadi lagi baca“

„Kamu kuliah di Mannheim?“ tanya nya..

„iya, nih disini“ (sambil menunjuk kampusku, yang memang tepat saat dia bertanya, tram sedang berhenti di halte kampus)


~~~aku kesal sama diri sendiri. Kenapa aku harus kasih tau itu.. kenapa aku bisa sepolos itu, apalagi ke orang yg baru aja dikenal.. ~~~

„Wah.. nice to meet you. Aku juga tinggal di deket sini .” jawabnya.

Tambah takutlah aku.. gimana kalau aku besok-besok ketemu org ini lagi?

„kamu mau kemana?“ tanyanya lg.

„mau ke perpus..“ (kenapa harus aku jawab lagi L )

„Kalau kamu mau, kita bisa ketemuan lg kapan2.. bisa jalan bareng“ tambahnya..

„Hm.. maaf tapi semester ini aku lagi sibuk banget. Banyak hal yang harus aku selesaikan“ (walaupun ga tegas-tegas banget, tapi seengganya, aku bisa mengelak. Tapi sayangnya ga sampai situ).

Ingin rasanya cepat2 turun dari tram. Tapi udah terlanjur bilang mau ke perpus.

„Oh, oke ga apa2. Tapi aku minta nomor hp kamu ya..“

Oke, sampe disini.. aku ga terlalu memikirkan rasa takutku lagi.. berbalik menjadi rasa sedih. Sedih membayangkan ia yang selalu melangkah dengan tasbih di tangannya, dengan nama Allah di dadanya, sedih..karena ia seorang muslim.. Tapi kenapa ia msh tak mengenal bagaimana islam memuliakan wanita...


Aku pun memberikan nomor tab ku padanya, dengan harapan, semoga dia bisa sadar atas kekhilafannya, bila memang dia berani menghubungiku lewat tlpn. Bukan.. bukan aku yang menyadarkan, aku ingin dia sadar lewat Kalamullah.. lewat surat cinta Nya yang maha dahsyat itu.


Sahabat, aku jadi mikir, bukankah ngga ada yang salah dengan mencari jodoh? Menikah memang sunah nabi yang sangat dianjurkan bahkan, ia adalah penyempurna agama.. Tapi, bukankah sebuah pernikahan haruskah di dasarkan cinta dan semata-mata ridho kepada Allah SWT? Seperti sabda Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam :

“Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia menikah, karena ia (menikah) dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu (menikah) hendaknya ia berpuasa, sebab ia (puasa) dapat mengendalikan (hawa nafsu) mu.”


Lalu bagaimana kalo cara mencari jodohnya saja sudah salah.. minta nomor hape, nanya ini itu, ngajak nge date pula .. Kenapa harus takut kalau semuanya aja sudah tertulis di lauhul mahfudz..

Akhirnya, setelah orang itu tanya nomor telepon, dia turun dari tram.. kenapa ga dari tadi ^^

Intinya, dari kejadian ini aku banyak belajar. Belajar untuk lebih berhati-hati, dan belajar supaya rasa takut ku ini ga menjadi rintangan atau bahkan melebihi rasa takutku kepada Allah SWT.


"Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya. Kalau Allah menghendaki, niscaya dimusnahkan-Nya kamu semua wahai manusia! Kemudian Dia datangkan (umat) yang lain (sebagai penggantimu). Dan Allah Mahakuasa berbuat demikian" QS An Nisaa : 132-133


Jadi.. ga perlu juga sebenernya malah kirim pesan ke sahabat2 rumahku kemaren dan sahabat2 lainnya :D ganggu aja. padahal ga darurat2 bgt kan.. hehe..

Supaya ceritanya ga kemana2 , cukup sampai disini dulu ya.. Kepada sahabat2ku.. terutama yg perempuan, tetap waspada ya. Ucapan ibu ada benarnya. Walaupun sudah bertahun2 di negara baru, kalau belum tau seluk beluknya, tetap harus berhati-hati. And the last, don’t be panic or even afraid if you have to face such situation. Because.. Innallaha ma ana J





Gute Nacht aus Mannheim.



10.04.15

Saturday 7 March 2015

let's show them our identity as the real moslem..

Late Posting >>

Assalamualaikum wr wb,

Sahabat-sahabat yg ku sayangi J apa kabarnya ?

Akhirnya bisa berjumpa lagi, bisa berbagi lagi dalam suka dan duka hehe. Akhirnya ujian berlalu .. Alhamdulillaaah , akhirnya tiba juga sampai hari ini, bisa merasakan udara segar kembali, bisa tidur nyenyak lagi , bisa masak dan makan enak lagi :’’

Saat ujian akhir berlangsung, tepat di bulan puasa, banyak sekali teman-teman ku yang bertanya :

Put, puasa disana gimana ?

Pertanyaannya agak ambigu ya J tapi maknanya bisa langsung di mengerti. Ya ga gimana2 sih, puasa harus jalan kan , sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk berpuasa. Yang menjadi perihal di balik pertanyaan nya adalah : gampang atau susah ?

Jawabannya adalah gampang KOKJ kok pake KOK ? Hmm.. harus gampang DONG J Kok sekarang gak konsisten malah pake DONG . Kalo KOK ya KOK , kalo DONG ya DONG, jangan KOK DONG KOK DONG, nanti jadi Kedongdong *mohonmaafjadikemana2*

Duhai kawansku , apa sih yang ga menjadi gampang kalau semuanya didasarkan dengan cinta ? :“
Iya , cinta. C I N T A . Cinta terbesar kepada Sang Maha Pemberi Nikmat , yang telah menciptakan isi alam dengan begitu sempurnanya , yang selalu memberikan apa yang kita mau dan kita butuhkan. yang telah memberikan kita O2 gratisan , hingga pada detik ini kita masih tetap bisa merasakan indahnya hidup.

Cinta yang Hakiki, bukan hanya duniawi.

Sebagai manusia normal, haus , lapar , dan sebagainya adalah sifat manusiawi. Apalagi buat teman2 di jerman, yang harus berpuasa di tengah musim panas ditambah lagi dengan masalah terbesar , puasa di musim ujian , bukan musim timun suri ataupun musim blewah :D
Tapii percaya deh , dengan modal Based on Love ini, yang sulit akan terasa mudah J setuju?

Lalu ada juga teman ku yang bertanya , apakah susah shalat di Jerman ? Apa susah menemukan tempat untuk shalat di Jerman ?

Jawabannya, ngga sama sekali , bahkan di tempat umum sekalipun.

Pertama kali aku di Mannheim, alhamdulillah ada satu sahabat yang beri tahu kalau di kampusku  ada tempat shalat di Gedung L, di lantai dasar. Senang bukan main, karena di Hannover aku belum pernah temukan tempat ini di Studienkolleg. Setiap mau shalat, aku harus selalu ke pulang. Untungnya, pelajaran selalu berakhir sebelum pukul 2 siang. Makanya itu, seneng banget saat tahu ada tempat ini. Tempat dimana aku bertemu satu sahabat ku disini. Di tangga turun ke tempat shalat ini. Oh iya, yang bikin tambah seneng, sekarang perempuan ada tempat shalat sendiri di satu ruangan di lantai 1. Lengkap dengan sajadah2, tempat wudhu, dan tasbih .. tambah lengkap rasanya.

Sebenarnya tempat shalat tidak pernah menjadi masalah. Yang jadi masalah adalah jam nya. Saat musim dingin, pukul 12 sudah zuhur, dan pukul 2 siang sudah ashar lagi. Sedangkan jarak dari satu pelajaran ke pelajaran yang lain hanyalah 10 menit. Jadilah harus lari2 dari gedung satu ke gedung lain yang jarak menuju ke sananya sendiri sudah memakan waktu 5 menit J belum lagi godaan ketemu teman, jadi ngobrol :D atau godaan lewat kantin.. :D ya intinya tidak jarang telat ke kelas dan kadang *ngerasa* jadi baha perhatian.. Kalo lagi kepepet banget, ambil rukshah menjama shalat.

Berlanjut bagaimana kalau di jalan ?

Alhamdulillah Mannheim terkenal dengan berbagai masjid. Ada 2 masjid di pusat kota yang ada tempat untuk perempuannya. Masjid ini hanya berjarak 1 halte. 1 masjid di  Marktplatz dan satu lagi di Abendakademie.


Masjid Abdul Kadir Ceylani di Marktplatz



Masjid Marktplatz

(Masjid yang di Halte Abendakademie belum di foto. InsyaAllah next time :) )

Masjid terbesar di Mannheim ada di dekat Halte Dalbergstraße. Dan masjid di Dalberstraße inilah yang benar2 berbentuk masjid, walaupun tak sebesar masjid2 di Indonesia. Masjid ini terletak di sisi jalan dan berseberangan dengan sebuah gereja.

Yavuz Sultan Selim Camii



Masjid dilihat dari tempat penyebrangan

Bagaimana kalau lagi dalam kendaraan ?

Di sini  pun sebenarnya tak masalah. Bahkan tak perlu tayamum karena di kamar mandi ada air. Hmm.. oke disini agak repot. Karena kursi kereta yang berhadap-hadapan dengan passenger yang lain. Seringkali terjebak dalam keadaan ini. Mungkin mereka bertanya2 : „ini orang lagi ngapain“.. dan mungkin karena iman ku yang belum tebal dan masih sering naik turun ini, aku jadi pengen cepet2 selesai dan alhasil ngga khusyukL jadi kalau tau mau jalan jauh, sekarang aku lebih pilih di jama aja.. supaya lebih khusyuk.

Pengalaman lagi saat aku internship. Alhamdulillah di perusahaan ini ngga ada kantin ataupun kafe, hanya ada dapur dan tempat makan untuk istirahat. Jadi ga harus janjian sama temen untuk istirahat. Dan karena jamnya bebas, kita bisa menghilang kapan aja dan balik kapan aja :D setiap istirahat, aku menghilang ke tempat ini. Tempat yang perusahaan sediakan saat aku bertanya. Jadi , ga ada yang susah kan. Semua  kembali ke kitanya. Tentu saja tempat ini disediakan bukan untuk shalat, tapi shalat kan wajib ;)


ini sebenarnya UKS :D

tempat shalat + wudhu
Sekarang jadi mikir.. 
sebenernya pertanyaan untuk susah atau ngga nya shalat itu ga tepat, yang tepat itu sudah siap atau belum menunjukkan jati diri menjadi seorang muslim yang taat di negara minoritas islam ini. Wallahu alam bis shawab, InsyaAllah.. yuk sama2 taat dan saling mengingatkan biar dapat hadiah Paradise. aamiin :)





Mannheim , 07.03.2015 .

Saturday 3 January 2015

Teruntuk Malaikatku..

Assalamualai’kum wr.wb,
Duhai malaikat penghias surga, bagaimana kabarmu?
Rasanya sudah lama sekali aku tak berbicara lewat sebuah kalam kepadamu,  sekedar memberi kabar, bahwa putri mu ini berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan insyaAllah selalu dalam lindungan Allah SWT.

Ma, ku harap air mata yang pernah bahkan seringkali ku hadirkan di wajah halusmu itu kini telah berganti dengan untaian demi untaian senyuman. Ku harap, apa yang saat ini aku  capai dapat membuat wajah yang selalu kau hiasi wudhu itu kini semakin bercahaya. Bukan dengan maksud dunia semata, melainkan aku pinta senyum itu sebagai symbol, semoga Allah selalu meridhai langkah ku disini, langkah perjuangan mengawali sebuah kehidupan baru seperti saat kau berjuang membawaku ke dunia, mendidikku dan membesarkanku dengan kelembutan dan keikhlasanmu.

Ma.. ku harap, hati yang dulu sering aku sakiti kini telah menemukan obatnya. Raga yang sampai saat ini masih belum bisa berdekapan, jiwa yang terpisah diantara dua benua, semoga masih bisa terikat satu dalam ikatan doa di setiap sujud menghadapNya. Duhai malaikatku, semoga cahaya cinta di hati kita, cahaya cinta atas cinta kita kepadaNya, tak pernah redup meski zaman semakin berubah, semoga kita tetap istiqomah.

Ma, lewat selembar kertas putih ini, ingin sekali aku berterima kasih kepada mama. Terima kasih telah mengizinkanku berada di negara 4 musim ini. Meski aku tau beratnya perasaan mama meninggalkan seorang putri manja berkelana ke sebuah negeri baru, yang aku sendiri saat itu belum tau seluk beluk kehidupan orang-orang di dalamnya. Meski aku tau hati mama saat itu sakit, sama seperti yang aku rasakan, memohon maaf kepada sang Ilahi, bersama sang hati, bila hari itu harus menjadi pertemuan terakhir kita. Bertanya-tanya dalam keraguan , apakah ini pilihan yang terbaik.

Ibunda ku yang ku sayangi, terima kasih atas kepercayaan itu. Satu kepercayaan yang mampu mengalahkan keraguan dan kebimbangan dalam hati. Karenamu ma, aku berani, karena mu aku selalu bersemangat menggapai cita-citaku dalam mencicipi kebesaran ilmuNya. Di sebagian tanah milikNya yang keindahannya mampu membuat ku tak henti mengucap asma Nya. Keajaiban kepercayaan itu membuat ku yakin, bahwa aku masih berada di bumi Allah dan setiap langkahku, tidak ada satupun yang luput dari pandangan Nya.

Terima kasih mama.. terima kasih.. terima kasih atas setiap kata yang terucap dari bibirmu, setiap ayat yang kau lantunkan, yang atas kuasaNya mampu membuatku tegar dan berdiri kembali, seakan masalah-masalah kehidupan perlahan mundur , berbalik arah menjadi manisnya pengalaman. Terima kasih atas setiap perhatianmu ma, atas setiap tetesan keringat dan jerih payahmu menghidupiku di negara putih ini. Yang dengan keridhaanmu mampu menyulap dinginnya sang salju menjadi sehangat surga.

Terima kasih duhai matahariku.. Rasa sayang di hati ini, rasa terima kasih yang tak terbilang, tak akan pernah mampu menggantikan perjuangan mu, ma. Ibuku yang terkasihi, izinkanlah doa-doa dari kesucian hatimu terus mengalir di setiap aliran darahku. Izinkan aku menyelesaikan tanggung jawabku untuk menyelesaikan langkah-langkah hidup baruku, izinkan aku pada waktunya bersimpuh di hadapanmu, di surga Nya, di telapak kakimu.. menghapus air mata masa lalu itu, mengukir senyuman penghapus peluh.
Atas semua pengobanan suci atas nama seorang ibu, izinkan kami berdua bersatu kembali di JannahMu, duhai Rabbku, Kekasih hatiku..
Semoga mama senantiasa di limpahkan kebahagiaan oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum wr.wb


Putrimu yang menyayangimu ~


Mannheim, Jerman, 26.12.2014

Friday 28 November 2014

Rinduuu..

Ada rasa kebahagiaan, karena tinggal menghitung minggu, tepat 3 minggu lagi, praktek magang yang aku jalani insyaAllah selesai. Ada rasa haru, serasa waktu berlalu cepat. Ada rasa sedih karena harus mengulang kembali sebuah lembaran, awal semester baru. Mungkin tepatnya ini adalah rasa takut, takut memulai, perasaan takut yang seringkali menyusup dari segala celah pada diri yang kadang masih lemah iman. yang jelas, semua menjadi satu.

Ya Rabbi.. ku bertasbih menyebut nama-Mu, bersujud dalam buliran air mata.. bersyukur, atas nikmatMu yang tak henti Kau berikan pada diri yang masih jauh dari sempurna, yang kadang lupa akan kewajiban2 akhirat dan masih seringkali pusing memikirkan dunia, lupa berzikir kepadaMu, lupa menyebut AsmaMu, padahal diri ini milikMu, dunia ini , bumi ini, semuanya kepunyaanMu. Lupa bahwa cepat atau lambat, aku akan kembali kepadaMu..

Allah.. terima kasih.. terima kasih atas semua berkah yang Engkau berikan. Atas detak jantung dan hembusan nafas untuk mengagungkan segala kebesaranMu, atas penglihatan untuk mentafakuri segala keindahan kuasaMu. Atas pendengaran untuk merasakan nikmatNya lantunan ayat-ayat suciMu. Atas perasaan cinta, cinta yang tak akan pernah mati , cinta seorang hamba yang sangat merindukan pemilikNya.

Sahabat..
Hidup di negara tanpa adzan memang lah tidak mudah.  Teringat pesan seseorang dalam penghijrahan ini : “tetaplah semangat nak, Allah selalu bersamamu, jika kamu baik, ikhlas dalam berbuat sesuatu yg baik kepada setiap orang, maka kau akan merasakan upahnya kembali, baik secara langsung ataupun tidak langsung.” Ucapannya teringat kembali, saat aku mulai magang.  Saat ini, aku di bimbing oleh 2 orang pembimbing yang rasanya seperti keluarga. Seperti ayah dan kakak. Ku coba ikhlas dalam memulai, meskipun ga jarang rasa jenuh muncul lagi J

Selama ini, termasuk di tempat magang, Alhamdulillah aku selalu diberi kebebasan untuk melakukan istirahat kapanpun aku mau. Biarpun ga jarang banyak kerjaan, waktu untuk shalat selalu ada, memang pasti ada. Untuk amalan pertama yang akan di pertanggung jawabkan di alam kubur saat kita kembali padaNya. Di tempat magangku, disediakan juga sebuah Ruheraum yang bisa di kunci sendiri. Jadi ga ada yang mengganggu. Kadang memang harus nunggu karna ruangannya dipakai orang, tapi ga akan lama. Ruheraum ini lebih mirip ruangan ganti baju + UKS. Didalamnya tersedia wastafel yang bisa digunakan untuk berwudhu.

Perasaan bersemangat untuk bertemu sang Pencipta hadir seketika , apalagi bisa berduaan menuju Ridho dan rahmat Nya. Tapi tak dipungkiri sahabat..

Perasaan rindu, rindu suara adzan, rindu shalat berjama’ah , rindu diingatkan shalat ketika urusan dunia yg tak henti-henti datang.. rindu suara lantunan ayat-ayat Al-Qu’ran sebagai pengganti musik2 di radio di lab, rindu akan doa-doa dari sahabat yang merindukan sahabatNya, rindu akan kebersamaan iman meraih cinta dan kasih sayangNya..


Rindu.. rindu..rindu.. rindu itu selalu datang.

Hanya doa yang bisa terucap, semoga langkah kita untuk mengakhiri sebuah awal dengan ikhlas dimudahkan, semoga tanggung jawab kepada orang-orang yang telah lamaa kita tinggalkan di tanah air bisa terlaksana, semoga hasil yang kita dapat tidak mengecewakan, semoga segala kewajiban tidak terlewatkan, semoga zikir, tilawah, dan ilmu islam tidak di sampingkan.. dan.. semoga waktu yang kita habiskan tidaklah selalu untuk dunia semata, dan semoga dalam setiap detik kita tidak pernah lupa bahwa selalu ada pengawasan dari yang punya..

Semoga kita semua bisa bersatu menuju hingga berkumpul dalam JannahNya.



"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (Q.S Al-Kahfi : 28)



*noted to my self * J



Mannheim, 28.11.2014.