Saturday 7 March 2015

let's show them our identity as the real moslem..

Late Posting >>

Assalamualaikum wr wb,

Sahabat-sahabat yg ku sayangi J apa kabarnya ?

Akhirnya bisa berjumpa lagi, bisa berbagi lagi dalam suka dan duka hehe. Akhirnya ujian berlalu .. Alhamdulillaaah , akhirnya tiba juga sampai hari ini, bisa merasakan udara segar kembali, bisa tidur nyenyak lagi , bisa masak dan makan enak lagi :’’

Saat ujian akhir berlangsung, tepat di bulan puasa, banyak sekali teman-teman ku yang bertanya :

Put, puasa disana gimana ?

Pertanyaannya agak ambigu ya J tapi maknanya bisa langsung di mengerti. Ya ga gimana2 sih, puasa harus jalan kan , sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk berpuasa. Yang menjadi perihal di balik pertanyaan nya adalah : gampang atau susah ?

Jawabannya adalah gampang KOKJ kok pake KOK ? Hmm.. harus gampang DONG J Kok sekarang gak konsisten malah pake DONG . Kalo KOK ya KOK , kalo DONG ya DONG, jangan KOK DONG KOK DONG, nanti jadi Kedongdong *mohonmaafjadikemana2*

Duhai kawansku , apa sih yang ga menjadi gampang kalau semuanya didasarkan dengan cinta ? :“
Iya , cinta. C I N T A . Cinta terbesar kepada Sang Maha Pemberi Nikmat , yang telah menciptakan isi alam dengan begitu sempurnanya , yang selalu memberikan apa yang kita mau dan kita butuhkan. yang telah memberikan kita O2 gratisan , hingga pada detik ini kita masih tetap bisa merasakan indahnya hidup.

Cinta yang Hakiki, bukan hanya duniawi.

Sebagai manusia normal, haus , lapar , dan sebagainya adalah sifat manusiawi. Apalagi buat teman2 di jerman, yang harus berpuasa di tengah musim panas ditambah lagi dengan masalah terbesar , puasa di musim ujian , bukan musim timun suri ataupun musim blewah :D
Tapii percaya deh , dengan modal Based on Love ini, yang sulit akan terasa mudah J setuju?

Lalu ada juga teman ku yang bertanya , apakah susah shalat di Jerman ? Apa susah menemukan tempat untuk shalat di Jerman ?

Jawabannya, ngga sama sekali , bahkan di tempat umum sekalipun.

Pertama kali aku di Mannheim, alhamdulillah ada satu sahabat yang beri tahu kalau di kampusku  ada tempat shalat di Gedung L, di lantai dasar. Senang bukan main, karena di Hannover aku belum pernah temukan tempat ini di Studienkolleg. Setiap mau shalat, aku harus selalu ke pulang. Untungnya, pelajaran selalu berakhir sebelum pukul 2 siang. Makanya itu, seneng banget saat tahu ada tempat ini. Tempat dimana aku bertemu satu sahabat ku disini. Di tangga turun ke tempat shalat ini. Oh iya, yang bikin tambah seneng, sekarang perempuan ada tempat shalat sendiri di satu ruangan di lantai 1. Lengkap dengan sajadah2, tempat wudhu, dan tasbih .. tambah lengkap rasanya.

Sebenarnya tempat shalat tidak pernah menjadi masalah. Yang jadi masalah adalah jam nya. Saat musim dingin, pukul 12 sudah zuhur, dan pukul 2 siang sudah ashar lagi. Sedangkan jarak dari satu pelajaran ke pelajaran yang lain hanyalah 10 menit. Jadilah harus lari2 dari gedung satu ke gedung lain yang jarak menuju ke sananya sendiri sudah memakan waktu 5 menit J belum lagi godaan ketemu teman, jadi ngobrol :D atau godaan lewat kantin.. :D ya intinya tidak jarang telat ke kelas dan kadang *ngerasa* jadi baha perhatian.. Kalo lagi kepepet banget, ambil rukshah menjama shalat.

Berlanjut bagaimana kalau di jalan ?

Alhamdulillah Mannheim terkenal dengan berbagai masjid. Ada 2 masjid di pusat kota yang ada tempat untuk perempuannya. Masjid ini hanya berjarak 1 halte. 1 masjid di  Marktplatz dan satu lagi di Abendakademie.


Masjid Abdul Kadir Ceylani di Marktplatz



Masjid Marktplatz

(Masjid yang di Halte Abendakademie belum di foto. InsyaAllah next time :) )

Masjid terbesar di Mannheim ada di dekat Halte Dalbergstraße. Dan masjid di Dalberstraße inilah yang benar2 berbentuk masjid, walaupun tak sebesar masjid2 di Indonesia. Masjid ini terletak di sisi jalan dan berseberangan dengan sebuah gereja.

Yavuz Sultan Selim Camii



Masjid dilihat dari tempat penyebrangan

Bagaimana kalau lagi dalam kendaraan ?

Di sini  pun sebenarnya tak masalah. Bahkan tak perlu tayamum karena di kamar mandi ada air. Hmm.. oke disini agak repot. Karena kursi kereta yang berhadap-hadapan dengan passenger yang lain. Seringkali terjebak dalam keadaan ini. Mungkin mereka bertanya2 : „ini orang lagi ngapain“.. dan mungkin karena iman ku yang belum tebal dan masih sering naik turun ini, aku jadi pengen cepet2 selesai dan alhasil ngga khusyukL jadi kalau tau mau jalan jauh, sekarang aku lebih pilih di jama aja.. supaya lebih khusyuk.

Pengalaman lagi saat aku internship. Alhamdulillah di perusahaan ini ngga ada kantin ataupun kafe, hanya ada dapur dan tempat makan untuk istirahat. Jadi ga harus janjian sama temen untuk istirahat. Dan karena jamnya bebas, kita bisa menghilang kapan aja dan balik kapan aja :D setiap istirahat, aku menghilang ke tempat ini. Tempat yang perusahaan sediakan saat aku bertanya. Jadi , ga ada yang susah kan. Semua  kembali ke kitanya. Tentu saja tempat ini disediakan bukan untuk shalat, tapi shalat kan wajib ;)


ini sebenarnya UKS :D

tempat shalat + wudhu
Sekarang jadi mikir.. 
sebenernya pertanyaan untuk susah atau ngga nya shalat itu ga tepat, yang tepat itu sudah siap atau belum menunjukkan jati diri menjadi seorang muslim yang taat di negara minoritas islam ini. Wallahu alam bis shawab, InsyaAllah.. yuk sama2 taat dan saling mengingatkan biar dapat hadiah Paradise. aamiin :)





Mannheim , 07.03.2015 .

No comments:

Post a Comment